Belanja Online di Masa PSBB, ‘Prepare’ Ambon Menuju ‘Smart City’
Adapun berkaitan dengan kondisi pandemi saat ini, maka dengan adanya berbagai Online Shop yang memberi kemudahan berbelanja seperti Ambon@cces ini dan situs yang lain seperti pi di pasar, Bali do, Maluku Online Shop, Pasar Online Ambon dll, diharapkan dapat membantu program pemerintah agar masyarakat stay at home atau “di rumah saja”, yang oleh Pemda dibuat taglinenya “Tado dirumah” dan “badiam dirumah”.
Anjuran untuk berdiam diri dirumah ini menyebabkan terjadinya peningkatan penjualan yang signifikan pada online shop. “Saat ini, permintaan produk yang dicari oleh konsumen bergeser dari keinginan (wants) menjadi kebutuhan (needs),” kata Chief of Customer Experience Lazada Indonesia Ferry Kusnowo.
Ferry menuturkan ada lonjakan pembelian pada kategori kebutuhan rumah tangga, seperti sabun cuci piring dan tisu. Konsumen juga memburu produk kesehatan dan kebersihan seperti vitamin, antiseptic, masker, dan hand sanitizer. Dia menambahkan, karena adanya online shop ini perilaku konsumtif masyarakat lebih meningkat.
Perilaku konsumtif masyarakat meningkat signifikan pada kondisi saat ini karena masyarakat lebih banyak dirumah dan memiliki banyak waktu luang sehingga mendorong mereka untuk mengakses online shop dan secara tidak sadar mereka berbelanja berlebihan tanpa melihat kebutuhan yang diperlukan. Oleh karena itu masyarakat sebagai konsumen harus lebih bijaksana berbelanja sehingga tidak menimbulkan perilaku konsumtif.
Ditambah “pemain lama”, praktis persaingan bisnis belanja online semakin ketat. Sektor e-commerce atau belanja online ini juga memiliki jumlah konsumen yang cukup tinggi karena menyediakan berbagai kemudahan dalam bertransaksi. Peluang inilah yang saat ini benar-benar dimanfaatkan oleh berbagai pengusaha e-commerce atau online shop.
Mereka menyediakan berbagai macam produk yang dibutuhkan saat ini mulai dari kebutuhan rumah tangga, elektronik, pakaian, dan lain-lain. Tidak hanya itu mereka juga memberikan berbagai macam kemudahan kepada konsumen dan berbagai promosi dan tawaran lainnya seperti discount, cashback, dan bonus-bonus lainnya.
Promosi dan tawaran ini menarik minat masyarakat untuk berbelanja dengan mudah dan cepat sembari mengikuti aturan pemerintah yang berlaku selama masa pandemi corona ini tanpa perlu keluar rumah.
Dibalik segala kemudahan dan tawaran yang diberikan oleh penyedia jasa layanan online shop, sebetulnya belanja online ini memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi, mulai dari penipuan, barang terlambat atau bahkan tidak sampai, barang tidak sesuai dengan pesanan, hingga penyelewengan data pribadi. Berdasarkan data yang dirilis oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), belanja online masuk dalam lima besar sektor yang banyak dilaporkan oleh konsumen.
Urutan pertama tetap oleh perbankan, kedua adalah pinjaman online atau fintech, ketiga adalah sektor perumahan, keempat belanja online dan kelima adalah leasing. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi di kantornya, Jakarta Selatan, pada Selasa, 14 Januari 2020.
Adapun Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI sepanjang tahun 2019 telah menerima aduan sebanyak 1.871 kasus dari konsumen, dan dari total pengaduan tersebut, sebanyak 46,9 persen didominasi oleh masalah produk jasa finansial. Berdasarkan jumlahnya, pengaduan untuk perkara bank menempati porsi teratas dengan jumlah kasus 106.
Berturut-turut diikuti perkara pinjaman online sebanyak 96 kasus. perumahan 81 kasus, belanja online 34 kasus, dan leasing sebanyak 32 kasus. Adapun permasalahan belanja online yang sering diadukan kepada YLKI adalah pesanan barang yang belum sampai, cacat produk, sulitnya proses pengembalian barang, hingga proses refund atau pengembalian uang.
Tulus mengatakan, kesulitan pelanggan ini disebabkan oleh sistem layanan pengaduan kepada e-commerce yang hanya disediakan menggunakan mesin atau aplikasi.
Ada tips sederhana agar tidak menyesal atau tertipu berbelanja online pada online shop lokal maupun non lokal. Tips yang patut dipelajari agar tidak tertipu ketika belanja online adalah jangan mudah percaya dengan harga murah dan carilah online shop yang terdaftar di situs resmi.
Akhirnya semua kembali ke masyarakat, yang penting memahami trik dan tips dalam berbelanja online, supaya penyedia bisnis online shop dan yang berbelanja online sama-sama puas bertransaksi. Selamat berbelanja online di era pandemi, sebagai pra kondisi kota Ambon menuju “Smart City” atau kota cerdas.- sekian (***)