Bermula dari Pesta Joget, Belasan Oknum Brimob di SBT Keroyok Warga di Rumah
BERITABETA.COM, Bula — Belasan oknum anggota Brimob di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) mengkroyok warga di rumahnya di kawasan Pantai Tikus, Desa Bula, Senin (22/9/2025).
Informasi yang dihimpun media ini di Bula, aksi brutal yang dilakukan oknum anggota Kompi Batalyon B Pelopor itu bermula dari pesta joget pernikahan pada Sabtu 20 September 2025 malam.
Korban pengkroyokan, Abdul Haji Rumadai kepada wartawan menuturkan, pada malam pesta joget itu, ada beberapa anggota Brimob dengan pakaian preman datang ke acara pesta dalam kondisi mabuk.
Abdul Haji mengungkapkan, kehadiran mereka itu memaki-maki dalam tenda pesta yang tidak diketahui penyebabnya, sehingga dia yang berada di lokasi berinisiatif untuk menghampiri dengan tujuan mengamankan kondisi tersebut.
"Tujuannya mengamankan. Tapi dia balik maki beta (saya). Dia balik cekek beta (saya). Ada anggota Brimob beberapa orang," ungkap Abdul Haji Rumadai.
Dia menerangkan, pasca insiden tersebut, beberapa rekannya sempat mengejar oknum anggota Brimob hingga ke kawasan Jalan Masohi, namun masyarakat setempat meminta agar mereka kembali.
"Mungkin anak-anak dorang liat beta (saya) dapat cekek, dong baku ikut katanya sampai jalan Masohi. Setelah itu beta (saya) pulang, dong suru beta pulang. Besoknya dengar info mereka ada balik lagi, katanya kasih patah kayu sabuah (tenda) yang ada di depan itu," terangnya.
Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Kantor Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah (Setda) SBT ini mengaku, pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIT, dia yang sedang berada di kantoer itu menerima telepon dari nomor baru yang diketahui adalah Wakil Komandan Kompi (Wadanki) Batalyon B Pelopor Bula untuk berkoordinasi proses penyelesaian masalah.
Ia berujar, saat berkomunikasi itu masih jam kantor, sehingga dia berjanji setelah jam makan siang barulah dia datang ke Kantor Kompi Batalyon B Pelopor Bula.
"Beta (saya) izin balik dari kantor untuk makan siang, sampai di rumah beta (saya) antar maitua (istri) pemberkasan di BKD," akuinya.
Abdul Haji yang juga kapasitasnnya sebagai Ketua Forum Solidaritas Pemuda Bula (Fospem Bula) itu membeberkan, setelah balik dari BKD, ada sekitar 15 anggota brimob yang datang ke rumahnya dalam kondisi mabuk.
Meski begitu, dia dan mamanya keluar mengajak belasan anggota brimob itu untuk masuk ke dalam rumah agar membicarakan hal tersebut secara baik-baik.
"Dong (mereka) datang, mama dengan beta (saya) yang keluar panggil dong (mereka) masuk di dalam untuk cerita tapi dong (mereka) tidak mau. Beta (saya) keluar, beta (saya) langkah keluar itu langsung dong (mereka) hantam beta (saya) sampai beta (saya) lari masuk dalam rumah ulang," bebernya.
Dirinya mengatakan, saat mereka melakukan aksi penganiayaan terhadap dirinya bersama ibu kandung, kakak, istri dan adiknya itu, ada warga setempat yang datang ingin membantu, namun ada salah satu diantara oknum Brimob itu sempat mengeluarkan postol untuk menghalangi warga.
"Dia pukul dalam rumah, termasuk beta (saya), mama dipukul, beta (saya) punya kaka perempuan itu dilecehkan, karena dia masih dengan keadaan handuk, dia tarik, istriku juga dipukul karena mungkin pele beta (saya), dong (mereka) pukul dia dengan helm. Terus adik laki-laki satu nama Oyang. Jadi korban itu katong (kami) sekitar 5 orang, termasuk beta (saya)," katanya. (*)
Editor : Redaksi