BERITABETA.COM, Ambon – Ramai menjadi gunjingan publik di media sosial, pengadaan kapal milik Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menjadi perhatian.

Harganya yang mencapai Rp. 7,1 miliar, tentu menjadi pertanyaan seperti apa jenis kapal yang dipesan itu? Kapal ini masih termasuk kategori speed boat yang akan diperuntukkan untuk operasional Pemkab SBB.

Dari informasi resmi yang dikantongi wartawan beritabeta.com, menyebutkan, pembuatan kapal ini dilakukan di galangan kapal milik PT Kairos Anugerah Marina yang berlokasi di Tangeran Provinsi Banten.

Pekerjaan konstruksi kapal ini diawasi langsung oleh PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), sebuah BUMN yang ditugaskan pemerintah khusus untuk mengawasi spesifikasi pembuatan kapal.

“Jadi tidak hanya dikerjakan begitu saja, semua spek dan pegawasan pekerjaan bodi kapal sampai pada penentuan mesinnya ditetapkan berdasarkan persetujuan BKI,” ungkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Herwilin saat dihubungi beritabeta.com, Rabu (23/12/2020).

Wiwin menegaskan, besaran anggaran disesuaikan dengan spesifikasi material yang digunakan sesuai rekomendasi PT BKI sehingga tidak ada namanya mark up atau korupsi yang seperti didegungkan selama ini.

“Jadi memang, nilai kapal itu sesuai perencanaan secara menyeluruh,” tegasnya.

Selain itu, nilai kapal yang mencapai Rp. 7,1 miliar itu, karena kapal ini didesain lengkap dengan sejumlah fasilitas. Salah satunya adalah memiliki 3 kamar tidur dan ruang rapat. Selain itu,  kapasitas tangki bahan bakar dapat mencapai 2.500 liter sedangkan kapasitas tangki air bersih 1.500 liter.

Sementara data yang dihimpun media ini menyebutkan, selain memiliki fasilitas di atas, kapal setara speed boat jumbo ini memiliki ukuran panjang (LOA) 18 meter, lebar (Breadth Moulede) 5 meter,  tinggi (Depth Maindeck) 2,70 meter dan sarat ait (Design) 1,06 meter. Sedangkan kapistas penumpang sebanyak 8 hingga 10 orang.

Untuk mesin kapal ini akan dilengkapi dengan 2 unit Inboard Marine Engine (mesin yang ditempatkan di dalam) dengan daya @700 HP (horsepower) atau daya kuda sehingga diperkirakan bisa menghasilkan kecepatan sampai dengan 20 Knot.  dan dilengkapi 1 mesin bantu dengan daya maksimum 20 KVA.

Kapal ini juga dilengkapi dengan peralatan navigasi dan komunikasi yang memadai, mulai dari radar jenis Furuno 1715, GSP + Echosounder  jenis Garmin GPS 2108 plus serta lampu-lampu navigasi. Untuk peralatan komunikasi terdapat radio SSB jenis Icom M710 dan Marine radio VHF/FM Icom IC M200.

Wiwin menjelaskan, tahapan pembuatan kapal ini juga diawasi secara ketat oleh PT BKI sebagai pihak yang berkompoten. Pengawasan bukan hanya terkait proses pekerjaan di galangan kapal oleh pihak kontraktor saja, tapi lebih dari itu juga meliputi gambar desain kapal dengan sejumlah item vital hingga material yang digunakan.

“Jadi memang tidak sembarangan prosesnya. PT BKI melakukan pengawasan secara ketat. Misalnya meliputi rencana garis (line plane), rencana umum (General Arrangement), konstruksi profile hingga sejumlah bagian kapal, harus melalui persetujaun dari PT. BKI,” urainya.

Terkait prosesnya, ia mengakui, memang untuk bodi dan konstruksinya sudah rampung dikerjakan pihak kontraktor. Keterlambatan yang terjadi, lantaran mesin yang digunakan belum sampai di galangan kapal, karena harus dipesan dari Jepang.

“Terhambat karena adanya pandemic Covid-19, sehingga prosesnya molor, “ katanya.

Untuk itu, Wiwin menambahkan, pengadaan kapal ini diharapkan nantinya dapat membantu tugas – tugas pemerintah daerah dalam menjangkau daerah-daerah yang jauh. Selain efektif juga efesian sisi waktu perjalanan bahkan biaya yang ditimbulkan akibat kegiatan-kegiatan pemerintahan itu.

“Prosesnya demikian, sehingga apa yang kita proses selama ini  sesuai dengan perencanaan yang dilakukan terutama dengan melibatkan pihak PT. BKI sebagi pihak berkompeten ini,” jelasnya (BB-DIO)