BERITABETA.COM, Jakarta – Migrasi besar-besaran pengguna WhatsApp tak dapat dibendung, setelah   perusahaan milik Mark Zuckerberg itu menerapkan kebijakan privasi baru WhatsApp pada 15 Mei 2021, banyak pengguna beralih ke aplikasi Signal dan Telegram.

Hal ini terungkap dari laporan perusahaan analitik aplikasi seluler Sensor Tower yang menyebutkan jumlah unduhan aplikasi Signal dan Telegram mengalami pertumbuhan hampir 1.200 persen.

Meskipun WhatsApp sempat menunda tenggat waktu terakhirnya, kemarahan publik yang dimulai pada bulan Januari 2021 telah membantu dua aplikasi pesaingnya mendapat pengguna baru.

Melansir NDTV, Signal dan Telegram juga sempat memanfaatkan kemarahan pengguna WhatsApp dan menggunakan platform media sosial seperti Twitter untuk berbicara menentang kebijakan privasi WhatsApp. Mereka juga mempromosikan aspek privasi untuk mendapatkan keuntungan dari WhatsApp.

Dikutip dari CCNIndonesia, dalam kebijakan privasi baru, Facebook memiliki akses untuk mendapatkan pengguna WhatsApp.  Pembaruan awalnya dimaksudkan untuk dapat diterima oleh semua pengguna pada Februari 8, tetapi batas waktu itu kemudian direvisi sampai dengan 15 Mei 2021 pada dikritik besar-besaran oleh pengguna.

Sensor Tower mengatakan bahwa dalam empat bulan pertama tahun 2021, jumlah unduhan Signal tumbuh 1.192 persen tahun-ke-tahun (YoY) menjadi 64,4 juta di seluruh dunia.

Sementara unduhan Telegram melonjak 98 persen YoY menjadi lebih dari 161 juta.

Melansir Business of Apps, unduhan WhatsApp secara global merosot 43 persen YoY menjadi 172,3 juta pada periode Januari-April 2021.

Setelah melonjak di awal tahun, unduhan Telegram dan Signal mulai stabil. Kedua aplikasi mengalami lonjakan unduhan terbesar selama Januari 2021 setelah kebijakan privasi baru WhatsApp diumumkan.