Dalam pandangan anak muda yang diwakili Cinta, pernyataan itu terkait dengan kegalauan karena polarisasi dalam masyarakat yang masih terasa demikian kuat. Polarisasi itu begitu menyegala, sehingga jalan untuk idealitas tersebut terlihat masih merisaukan, terasa dingin dan berkabut.

Keterbelahan itu kerap berakar dari keyakinan untuk mendikte kemauan Tuhan dan "menjadikanNya" sebagai manusia.

Dengan meminjam pandangan filosof Rene Descartes, Cinta Laura mengatakan bahwa kehendak "memanusiakan" Tuhan itu adalah nalar untuk menjadikan yang infinite (tak terbatas) menjadi finite (terbatas).

Saat merasa sebagai penafsir dan pemilik tunggal kebenaran dari Tuhan, jelas saja segala nilai kebenaran menjadi dominasi tunggal; liyan, the others adalah pihak yang tidak patut diberi tempat, apalagi ruang toleransi. Padahal, keterbatasan manusia jelas tidak sebanding dengan ketidakterbatasan Tuhan.

Itulah mengapa pidatonya juga terasa sebagai sebuah imbauan, saat dia menyampaikan ajakan untuk bersikap kritis dalam beragama dan perlunya menjadikan agama sebagai kompas moral manusia.

Keramahtamahan Iman

Pada titik kompas moral dan perlunya berendah hati untuk tidak menjadikan Tuhan sebagai manusia, saya jadi teringat buku Kredensial, karya apik Trias Kuncahyono (2020) mengenai topik terkait.

Saat dalam perjalanan reportase di wilayah Qom, Iran, terjadilah pembicaraan dan jamuan hangat dengan seorang ulama terkemuka setempat, Imam Muhammad Zamani. “Saya pernah seminggu tinggal di Vatikan,” tutur Sang Imam.

“Saya menghadiri konferensi dengan para uskup, tidur di Vatikan dan dianggap saudara oleh mereka. Maka, sekarang pun saya akan menyambut Anda sebagai Saudara,” katanya.

Pembicaraan ini memang “hanya” sebuah reportase, sebuah karya jurnalistik, bukan pula sebuah Sabda Nabi atau kembara Orang Suci. Namun, nilai fundamental di dalamnya adalah mengenai keramahtamahan iman yang terbuka menerima perbedaan. Keramahtamahan iman itu dibutuhkan karena nilai asasi Indonesia adalah beragam dalam segala hal terkait suku, etnis, budaya, dan lainnya.