BERITABETA.COM, Bula — Forum Koordinasi Pimpinan Daerah [Forkopimda] dan sejumlah tokoh agama di Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT], Maluku melakukan penandatanganan dukungan moderasi beragama di kabupaten berjuluk 'Ita Wotu Nusa' itu.

Penandatanganan tersebut dilakukan pada momentum peringatakan Hari Amal Bakti [HAB] Kementerian Agama [Kemenag] ke-76 tahun yang digelar di halaman Kantor Kemenag SBT, Kota Bula, Senin (3/01/2021).

Pelaksana Tugas [Plt] Kepala Kantor Kemenag SBT Moksen Mahu kepada beritabeta.com mengatakan, Menteri Agama Republik Indonesia [Kemenag RI] Yaqut Cholil Qoumas menekankan agar pada momentum HAB Kemenag ke-76 tahun ini diperkuat kembali moderasi dan kesolehan beragama.

Moksen membeberkan, saat ini tingkat kerukunan beragama di Indonesia mengalami peningkatan. Pada 2020 lalu kerukanan umat beragama hanya berada pada 62,52 persen, namun di tahun 2021 kemarin sudah mencapai 72,57 persen.

"Jadi pesan Menteri Agama untuk kita perkuat lagi peningkatan moderasi beragama. Kemudian peningkatan kesolehan umat beragama dengan senantiasa memahami agamanya dengan benar, beribadah sesuai kepercayaannya agar terhindar dari pemahaman radikal yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Moksen Mahu

Dia membeberkan moderasi beragama saat ini menjadi program prioritas Kemenag. Sehingga dalam memeriahkan perayaan HAB itu, Kemenag SBT telah menyelenggarakan lomba pidato moderasi beragama yang diikuti tingkat SMP/MTs dan SMA/MA di kabupaten berjuluk 'Ita Wotu Nusa' itu.

Kepala Bagian Tata Usaha [TU] Kemenag SBT itu mengaku, upaya ini dilakukan secara terus menerus agar semua masyarakat di kabupaten penghasil minyak bumi itu terhindar dari pemahaman radikal.

"Tujuannya supaya kedamaian di kabupaten menjadi baik, sehingga dengan kedamaian inilah menjadi indikator pembangunan bisa berjalan dengan baik," bebernya.

Ia juga menegaskan, kendati kabupaten yang berada paling ujung pulau Seram itu masyarakatnya mayoritas beragama Islam. Namun sangat menjunjung tinggi kebebasan dan menghargai agama-agama lainnya.

Menurutnya, moderasi beragama muncul dari ajaran agama yang sifatnya moderat dan diperkuat dengan adat istiadat yang dimiliki daerah itu berupa budaya pela dan gandong.

"Jadi kerukunan antar umat beragama di kabupaten [SBT] ini luar biasa kerukunannya. Alhamdulillah untuk Provinsi Maluku kabupaten SBT berada pada urutan pertama," pungkasnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi