Dalam Suasana HPN, Danramil Bula Gelar Silaturahmi dengan Insan Pers di SBT

BERITABETA.COM, Bula — Komandan Rayon Militer (Danramil) 1502-06/Bula, Lettu Infanteri Muhamat Jen Anjarang menggelar silaturahmi dengan insan pers di Kaupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Agenda silaturahmi yang dirangkai dalam coffee break di Aula Komando Rayon Militer (Koramil) 1502-06/Bula pada Senin (10/2/2025) itu masih dalam suasana Hari Pers Nasional (HPN) yang diperingati setiap 9 Februari 2025.
Danramil 1502-06/Bula, Lettu Infanteri Muhamat Jen Anjarang mengungkapkan, agenda silaturahmi ini sebetulnya telah direncanakan pihaknya sejak awal bertugas di SBT.
Kendati demikian, di tengah tugas dan kesibukan, pada momentum HPN tahun 2025 ini baru bisa dilakukan silaturahmi antara pihaknya, Babinsa dan para anggota Koramil dengan insan pers.
"Dalam suasana HPN, maka kesempatan ini saya mengundang insan pers untuk kita bersilaturahmi dan coffee break di Koramil ini. Tujuannya silaturahmi dengan Babinsa saya di lapangan dan seluruh anggota Koramil dengan insan pers," ungkap Muhamat Jen Anjarang.
Dia membeberkan, sebelum melakukan agenda ini, dia telah menyampaikan izin kepada Komandan Kodim (Dandim) 1502/Masohi, Letkol Czi. M. Yusuf Aksa selaku atasannya di Masohi.
Ia berharap, silaturahmi ini sekaligus menjadi momentum untuk menjalin mitra yang baik antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan insan pers dalam menyukseskan program-program pemerintah.
"Agenda ini saya juga izin ke Dandim di Masohi, bukan saya bekerja tanpa seizin Dandim. Apapun pekerjaannya itu harus atas petunjuk Dandim. Semoga dengan pertemuan ini kita saling memberi informasi, jika ada masalah kita saling koordinasi," bebernya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) SBT, M. Yasin Kelderak mengungkapkan, acara coffee break di sore hari ini masih dalam suasana HPN.
Yasin mengaku, HPN tahun 2025 ini PWI SBT hanya merayakan secara internal pengurus, sehingga dia mengapresiasi Danramil Bula beserta anak buahnya yang telah mengundang insan pers dalam acara sederhana ini.
"Coffee break di sore hari ini masih dalam suasana HPN, HPN ini kebetulan kita di SBT merayakan secara internal pengurus PWI. Dan hari ini kita bisa berkesempatan berjumpa dengan pak Danramil dan babinsa-babinsa," ungkapnya.
Wartawan Radio Republik Indonesia (RRI) Bula ini menandaskan, acara yang digagas Koramil Bula ini merupakan satu penghormatan yang sangat luar biasa bagi insan pers di SBT.
Menurutnya, kegiatan semacam ini harus bisa dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) SBT sebagai bentuk pengakuan terhadap insan pers di kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu sekaligus sebagai kebersamaan dalam mengawal kehidupan demokrasi.
"Ini merupakan satu penghormatan yang sangat luar biasa bagi kami keberadaan pers di SBT. Tadinya kami berharap acara serupa ini bisa dilaksanakan oleh Pemda, ini bukan kita menuntut tapi sebagai bentuk pengakuan keberadaan insan pers di kabupaten ini dalam kebersamaan sama-sama mengawal kehidupan demokrasi di kabupaten ini. Tapi kami juga memaklumi Pemda di hari-hari ini sibuk dengan banyak agenda di tengah transisi pemerintahan, apalagi pemda disibukkan dengan kesiapan pelantikan bupati terpilih, jadi kami memaklumi itu," tandasnya.
Ia menerangkan, teman HPN tahun 2025 ini adalah Pers mengawal ketahanan pangan untuk kemandirian bangsa, sehingga tema ini sangat relevan dengan kolaborasi TNI dengan insan pers.
Dia mengatakan, pers di SBT menyaksikan keberadaan personil TNI di daerah ini cukup geliat dalam upaya ketahanan pangan yang saat ini digalakkan presiden Prabowo Subianto.
Karena itu, dia menyarankan kepada Danramil Bula dan anak buahnya dalam melakukan kegiatan ketahanan pangan di desa-desa agar dapat memberikan keterangan untuk diberitakan.
"Tema HPN ke-79 tahun ini yakni pers mengawal ketahanan pangan untuk kemandirian bangsa. Tema ini kolaborasi antara TNI dengan insan pers tapat sekali, karena kami menyaksikan keberadaan personil TNI di SBT ini cukup geliat dalam upaya ketahanan pangan. Satu yang diharapkan dari kami, dalam kegiatan ketahanan pangan di desa-desa itu minimal pres rilis atau keterangan diberikan kepada insan pers untuk bisa diberitakan," pungkasnya. (*)
Pewarta : Azis Zubaedi