Beasiswa ini diberikan kepada para pelajar dari jenjang SD hingga SMA/SMK sederajat, baik di sekolah negeri maupun swasta, dengan total anggaran mencapai lebih dari Rp 32,6 miliar.

Mercy mengaku, penyaluran beasiswa tersebut terbagi ke dalam dua jenis Surat Keputusan (SK), yakni SK Pemberian dan SK Nominasi.

“SK Pemberian diberikan kepada siswa yang sebelumnya telah tercatat sebagai penerima bantuan dan kini kembali lolos melalui jalur aspirasi DPR RI. Jumlahnya mencapai 2.863 siswa dengan total dana sekitar Rp12,3 miliar,” ujar Mercy di Ambon.

Sedangkan, SK Nominasi ditujukan bagi siswa yang baru dinyatakan lolos sebagai calon penerima, namun masih menunggu aktivasi rekening untuk bisa menerima dana beasiswa.

“Jumlah penerima SK Nominasi sebanyak 26.545 siswa dengan total anggaran sekitar Rp 20,2 miliar,” tambahnya.

Dijelaskan, dari 11 kabupaten/kota di Maluku, Kabupaten Maluku Tengah menjadi wilayah dengan penerima terbanyak, yakni sebesar 7.681 pelajar. Diurutan kedua Kepulauan Aru 6.000 siswa, Kota Ambon 6.584 pelajar.

Selanjutnya, Kepulauan Tanimbar sebanyak 5.102 pelajar, Maluku Barat Daya 4.582 siswa, Seram Bagian Barat 4.562 pelajar, Maluku Tenggara 4.026 pelajar, Kota Tual 1.247 pelajar, Seram Bagian Timur 1.096 pelajar, dan Kabupaten Buru dan Buru Selatan sebanyak 1.436 siswa.

Mercy menjelaskan, data penerima beasiswa PIP tidak hanya bersumber dari Dapodik sekolah, tetapi juga melibatkan lembaga pendidikan swasta berbasis keagamaan, seperti Yayasan Pendidikan Kristen Protestan GPM (Sinode GPM), YPPK Katolik Keuskupan Amboina, dan Yayasan Al-Fatah Ambon.

“Tujuan kami adalah memastikan pemerataan bantuan di semua lini pendidikan tanpa ada yang terlewatkan,” ujarnya.

Total kuota beasiswa yang diperjuangkan Mercy di periode ini mencapai 52.000. Namun, sekitar 5.000 kuota dialihkan ke Provinsi Maluku Utara sebagai bentuk koordinasi antar daerah (*)

Editor : dhino.p