Dokter memintanya untuk rontgen. Hasilnya tidak ditemukan apa-apa. Dokter pun memberikan obat diberikan. Setelah itu, hari-harinya berlalu seperti biasa. Ulen masih merasakan suaranya serak.

Keadaan ini, yang membuatnya mundur sebagai anggota Paduan Suara Unit di Jemaat GPM  Amahusu. Setahun terakhir ini, suara seraknya makin menjadi. Membuat agak sulit bernapas. Ketika bicara pun, lawan bicaranya mulai kesulitan pahami apa yang dibicarakan.

Dirinya pun mulai merasa cepat lelah. Ketika bernapas dalam keadaan normal pun, desahannya terdengar. Tubuhnya makin kurus. Terlihat tipis.

Dia kemudian pergi ke dokter spesilias dalam. Dokter memintanya untuk lakukan computerized tomography (CT) scan. Prosedur pemeriksaan medis yang gunakan kombinasi teknologi sinar-X dan sistem komputer khusus untuk menghasilkan gambar organ, tulang dan jaringan lunak di dalam tubuh.

Hasilnya, perempuan tangguh itu didiagnosa suspek tumor laring. Dari pencarian di internet, laring adalah bagian dari pernapasan.

Organ ini menghasilkan trakea (saluran udara) dan tenggorokan. Selain memiliki peran penting, dalam menghasilkan suara. Laring jua berfungsi mencegah makanan dan minuman masuk ke saluran pernapasan.

Ulen diminta untuk melanjutkan pemeriksaan di spesilias THT. Namun itu tak dilakukannya. Biaya yang menjadi kendala.

Saat ini, dirinya hanya pasrah. Bahkan, pekerjaan yang digelutinya semakin menjadi sulit untuk dikerjakan karena kondisi ini (*)

Editor : Dhino Pattisahusiwa