BERITABETA.COM, Bula — Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menggandeng sejumlah perusahaan di daerah itu untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day di Pantai Wailola, Kota Bula, Kamis (1/5/2025).

Peringatan May Day ini dimeriahkan dengan jalan sehat, apel akbar, atraksi pemadam kebakaran, penyerahan santunan BPJS Ketenagakerjaan kepada dua orang ahli waris, penyerahan makanan nutrisi hewani untuk keluarga berisiko stunting, penyerahan paket KB KIT, pelayanan KB gratis dan peluncuran platform media sosial Diskominfo SBT.

Kepala Dinas Nakertras SBT, Mochtar Rumadan dalam laporannya mengungkapkan, peringatan Hari Buruh Internasional tahun 2025 ini menjadi sangat instimewa.

Mochtar berdalih, selama kabupaten ini dimekarkan pada 2003 lalu belum pernah dilakukan kegiatan ini, sehingga pelaksanaan pada 2025 ini menjadi yang pertama kali di masa pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri-Muhammad Miftah Thoha Rumarey Wattimena.

"Peringatan Hari Buruh Internasional tahun 2025 ini menjadi sangat istimewa karena baru pertama kali dilaksanakan. Kegiatan ini diinisiasi oleh pemerintah daerah dan dukungan partisipasi dari organisasi buruh/pekerja," ungkap Mochtar Rumadan.

Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Bupati SBT, Muhammad Miftah Thoha Rumarey Wattimena mengatakan, perjalanan awal sejarahnya, hari buruh internasional ini sudah menjadi sebuah tonggak penting dalam menghormati, sekaligus mengapresiasi perjuangan buruh sedunia atas hak-hak mereka.

Kendati demikian, dia merasa penting menegaskan dalam momentum ini, bahwa peringatan hari buruh bukanlah sekedar nostalgia akan masa-masa yang telah berlalu, melainkan peringatan ini merupakan sebuah platform yang kuat tentang bagaimana semuanya mampu menghadapi tantangan masa kini yang dihadapi oleh seluruh buruh atau pekerja di tengah dinamika globalisasi.

"International may day of workers day, hari buruh tiada lain adalah momentum yang tepat bagi kita semua untuk merefleksikan komitmen kita terhadap nilai-nilai kesetaraan, keadilan, martabat manusia di tempat kerja," kata Fachri Husni Alkatiri.

Fachri mengungkapkan, selaku pemilik modal, kepentingannya adalah bagaimana meraih profit sebesar-besarnya. Sementara kepentingan buruh atau pekerja adalah mencari nafkah demi mencapai kesejahteraan pribadi serta keluarga.

"Meskipun dua kepentingan tersebut sangat kontras, namun keduanya saling membutuhkan," ungkapnya.

Ia mengemukakan, satu keadaan yang diinginkan ada di kabupaten ini adalah terwujudnya hubungan industrial yang ideal, harmonis antara pengusaha, pekerja dan pemerintah daerah.

Karena itu, selaku pemangku kepentingan baik itu pemerintah daerah, pengusaha maupun serikat pekerja, dia berharap dapat mengambil langkah-langkah konkrit dalam mengatasi seluruh tantangan terkait dinamika ketenagakerjaan.

"Hal tersebut berupa pengambilan kebijakan yang inklusif, perlindungan yang lebih kuat bagi pekerja, investasi dalam pelatihan dan pengembangan ketrampilan, serta upaya kolaboratif untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan berkelanjutan," pungkasnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi