BERITABETA.COM, Bula — Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) bakal menghadirkan ratusan pekerja pada peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh pada 1 Mei 2025 mendatang.

Kepala Dinas Nakertrans SBT, Mochtar Rumadan kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (28/4/2025) mengungkapkan, peringatan hari buruh internasional atau May Day ini akan menghadirkan sekitar 800 orang peserta di anjungan Pantai Wailola, Kota Bula.

"Pelaksanaan May Day di tanggal 1 Mei nanti yaitu peserta yang disampaikan targetnya kurang lebih sekitar 800-an," ungkap Mochtar Rumadan.

Mochtar membeberkan, selama Kabupaten SBT terbentuk, peringatan hari buruh internasional ini belum pernah dirayakan.

Karena itu, di awal kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri-Muhammad Miftah Thoha Rumarey Wattimena ini, Dinas Nakertrans SBT mencoba untuk menginisiasi kegiatan tersebut dengan melibatkan BUMN, BUMD dan perusahaan-perusahaan swasta.

"Sepanjang pemerintahan sampai kini belum ada semacam ini, peringatan hari buruh itu belum ada, sehingga pada saat ini kami dari Dinas Nakertrans mencoba merangkul seluruh teman-teman yang ada di perusahaan-perusahaan di SBT," bebernya.

Ia mengemukakan, berdasarkan koordinasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) setempat, jumlah perusahaan yang terdaftar sebanyak 45.

Mantan Kepala Bagian (Kabag) Hukum Sekretariat Daerah (Setda) SBT itu mengaku, jumlah tersebut belum termasuk dengan BUMN dan BUMD.

"Seyongjanya kalau data keseluruhan untuk kita bicara pekerja di SBT itu termasuk dengan tenaga-tenaga kerja yang sifatnya UMKM dan perseroan kurang lebih sekitar 2000-an. Cuma dinas ini perlu melakukan pendalaman lagi secara detil setiap orang yang membuat usaha, kita memastikan apakah setiap usaha itu merekrut tenaga kerja atau tidak," akuinya.

Dia merincikan, kebanyakan tenaga kerja itu berasal dari dua perusahaan minyak di daerah ini, yakni PT. Citic Seram Energy Limited (SEL) dan PT. Karlez Petroleum Seram Ltd, sehingga mereka dipastikan tidak akan hadir secara keseluruhan dalam kegiatan tersebut lantaran masuk kerja.

Meski demikian, panitia telah bersepakat untuk keluarga para pekerja ini dilibatkan untuk hadir dalam puncak kegiatan hari buruh internasional itu.

"Citic sama Karlez dipastikan mereka tidak full akibat ada yang bekerja lalu tidak bisa ikut serta di kegiatan itu. Karena pada saat tanggal 1 itu mereka lagi bekerja. Tapi berdasarkan kami punya kesepakatan bersama, kalau suaminya bekerja, maka dipastikan keluarganya, baik isti maupun anak-anak ikut serta di kegiatan ini," pungkasnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi