BERITABETA.COM, Bula — Desa Bula dan Desa Administratif Kampung Wailola, Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) melaunching layanan online cetak Kartu Keluarga (KK) dan Akta Kelahiran langsung dari desa.

Kegiatan tersebut dilaunching oleh Wakil Bupati Bupati SBT Idris Rumalutur didampingi Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) SBT Muhammad Ilham di Kantor Desa Adm Kampung Wailola dan Kantor Desa Bula, Selasa (17/8/2021).

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) SBT Sidik Rumalowak mengatakan, dengan dilaunchingnya dua desa di Kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu, pelayanan administrasi berupa KK dan Akta Kelahiran akan diproses langsung oleh pemerintah desa tanpa harus ke kantor Disdukcapil SBT.

Sidik menjelaskan, dalam pengurusan apapun, administrasi sudah disiapkan secara online itu tidak perlu lagi dilegalisir. Pasalnya, seluruh dekumen pencatatan yang ditandatangan online tidak perlu dilakukan pengesahan di kantor dinas.

"Ini mempermudah bapak ibu, bayangkan kalau dari desa naik ojek ke kantor balik lagi, terus dari desa sana balik lagi. Dengan pelayanan ini berarti sudah bisa mengurangi bianya untuk diefesensi ke kegiatan yang lain" ungkap Sidik Rumalowak.

Sidik membeberkan, pada beberapa waktu lalu Desa Adm Kamar dan Desa Adm Afang Kecamatan Kilmury sudah melakukan pelayanan di tingkat desa masing-masing.

Untuk itu, dia berharap ada dukungan dari Bupati dan Wakil Bupati Abdul Mukti Keliobas - Idris Rumalutur untuk mengintruksikan kepada semua desa di daerah itu guna mengakses lewat web yang sudah disediakan Disdukcapil SBT.

"Kami minta campur tangan untuk diintruksikan kepada semua desa, bahwa jaringan online yang sudah ada berarti kita tinggal memberikan alamat web-bya dan mereka sudah bisa melakukan" bebernya

Sementara itu Wabup SBT, Idris Rumalutur mengapresiasi langkah terobosan yang sudah dilakukan Disdukcapil SBT lewat pelayanan langsung dari tingkat desa.

Dikatakan Idris, selain Desa Bula dan Desa Adm Kampung Wailola, dia berharap hal yang sama harus diikuti oleh desa-desa lainnya di kabupaten penghasil minyak bumi itu.

"Sehingga permasalahan yang berhubungan dengan data kependudukan yang sedikit tercoreng kesana kemari, dengan diakses melalui desa itu dipastikan bahwa orang per orang akan terakses secara sendiri" ujar Idris Rumalutur (*)

Pewarta : Azis Zubaedi