BERITABETA, Ambon – Upaya mendeteksi dan menekan angka pengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyebabkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), kini gencar dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.

Salah satu upaya itu dengan melakukan razia kepada sejumlah pekerja seks komersial (PSK) dan waria yang dilakukan di Kota Ambon, Kamis (15/11/2018) malam.

Dalam operasi razia yang dilakukan aparat gabungan, berhasil menjaring sebanyak 33 PSK, delapan orang waria dan dua pasangan muda-mudi di delapan lokasi di Kota Ambon.

“Mereka terjaring di kawasan Mardika, Pantai Losari, pusat perbelanjaan Ambon Plaza (Amplaz), jalan Anthony Reebok dan kawasan Pattimura Park,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Ambon, Nurhayati Yasin di Ambon, Jumat (16/11/2018).

Puluhan PSK yang terjaring umumnya warga Kota Ambon yang berasal dari lima kecamatan. Para PSK dan waria dijaring untuk diperiksa kesehatan berupa pengambilan sampel darah, guna mengantisipasi penyakit HIV/AIDS.

“Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, mereka juga mendapat pengarahan dari pemuka agama, petugas Dinsos, kemudian dibawa ke Polsek Sirimau untuk digembeleng oleh pihak kepolisian,” ujarnya.

Ia mengakui razia itu upaya mengantisipasi penyakit masyarakat terutama menekan angka kasus HIV/AIDS di Ambon yang sangat tinggi dibandingkan kebupaten/kota lain di Maluku.

“Puluhan PSK yang dijaring berpotensi penyakit HIV/AIDS sehingga harus diperiksa, selain itu aktivitas mereka juga sangat meresahkan masyarakat,” ujarnya.

Selain menjaring PSK dan waria, pihaknya juga rutin melakukan pemeriksaan di pusat lokalisasi Tanjung Batu Merah dan kawasan lainnya setiap bulan.

“Setelah diberikan pembinaan mereka dikembalikan lagi ke keluarga, kita berharap upaya yang dilakukan ini dapat menekan berbagai kasus sosial maupun penyakit masyarakat,” katanya.

Data yang dihimpun beritabeta.com menyebutkan dari tahun ke tahun, penyebaran HIV/ AIDS di Maluku, makin meningkat. Data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Maluku, yang tahun 2016 terungkap,  sejak 1994 hingga April 2015,  tercatat kasus HIV/AIDS sudah mencapai 3.148. Jumlah ini terdiri dari 1.575 kasus HIV dan 1.573 kasus AIDS untuk 11 kabupaten  dan kota di Maluku.

Kota Ambon sendiri berada pada urutan pertama, dengan jumlah 1.670 kasus. Dimana HIV 739 kasus serta AIDS 931, kemudian menyusul Kabupaten Maluku Tenggara (Malra)  520, Maluku Tengah (Malteng) 322,  Kepulauan Aru 250, Maluku Tenggara Barat (MTB) 104, Seram Bagian Barat (SBB) 95, Seram Bagian Timur (SBT) 47, Pulau Buru 35, Maluku Barat Daya (MBD) 23 serta Kabupaten Buru Selatan (Bursel) menduduki urutan paling bawah karena hanya ada 11 kasus. (BB-DIO)