BERITABETA.COM - Sirkuit MotoGP Mandalika menjadi perhatian publik dunia pada Minggu 20 Maret 2022.  Bukan saja soal tampilnya pembalap-pembalap dunia di sirkuit anyar yang baru saja diresmikan di Indonesia itu.  Salah satu yang menjadi viral adalah tampilnya sosok Rara Istiani Wulandari, salah satu anggota tim pawang hujan MotoGP Mandalika. 

Aksinya bahkan menjadi sorotan para pembalap MotoGP yang sedang bersiap di paddock masing-masing.  Rara tampak berkeliling di bawah guyuran hujan deras sembari membawa mangkuknya dan membacakan mantra.

Rara menjadi perbincangan di kalangan warganet hingga menjadi trending topic di Twitter.  Meski banyak warganet yang mencibir aksinya di arena sirkuit, namun banyak pula publik dunia yang memuji aksinya itu.

Lantas siapa sebenarnya Rara Istiani Wulandari? Rara diketahui adalah wanita yang lahir di Jayapura, 22 Oktober 1983. Umur Rara Istiati Wulandari adalah 38 tahun.

Seperti dikutip dari Solopos.com, Rara mengaku mendapat bakat menjadi seorang pawang hujan dari turunan keluarga sang ayah. 

Rara mengaku sedari kecil, ia menyadari bahwa ia merupakan seorang indigo. Lalu oleh keluarganya, Rara  diajarkan dengan dunia spiritual. Hingga akhirnya sang ayah mengajarinya ilmu pawang hujan. Rara pun sudah menjadi seorang pawang hujan sejak ia berusia 9 tahun.

Saat ini, Rara tinggal di sebuah apartemen di Jalan Ciung Wanara I Nomor 7, Denpasar, Bali. Disana, ia membuka jasa Indigo Cahaya Tarot.  Rara membuka jasa panggilan pawang hujan, ramalan, baca tarot, hipnoterapi, meditasi.

Tampilan Rara di Mandalika bukan baru yang pertama kali. Dia sudah menjadi pawang hujan sejak lama dan jasanya sudah sering digunakan di sejumlah acara kenegaraan.

 "Aku sebagai tim doa pawang hujan yang direkomendasikan oleh Bapak Erick Thohir, aku sering mengawal event kenegaraan, event-nya Pak Jokowi, bekerja sama dengan tim ITDC dan Pak Hadi Tjahjanto sebagai korlap,” ungkap Rara seperti dikutip dari Kompas.com.

Diakuinya,  ritual yang dilakukannya di Mandalika adalah bagian dari modifikasi cuaca dengan kekuatan doa. Pada pergelaran MotoGP ini, dia bertugas memodifikasi cuaca. Tak hanya mencegah hujan turun, tetapi juga menurunkan hujan di tempat yang diperlukan.

Sebelumnya, dia diminta untuk mendatangkan hujan pada 9-11 Maret untuk mendinginkan trek Sirkuit Mandalika setelah diaspal ulang. Saat itu tengah berlangsung tes pramusim. Dia juga pernah diminta melembapkan udara lantaran kondisi lintasan yang panas.

“Saya juga perna diminta membuat lembap kayak cuacanya ada gelap-gelap. Nah, mereka memintanya hujan, tetapi karena di sebelah sisi parkir timur masih ada pekerjaan, dan di atas masih ada persiapan, jadi saya mintanya suhunya turun,” ucapnya. 

Untuk melancarkan kegiatannya, Rara diberi sebuah tempat pribadi di area Sirkuit Mandalika. Lokasi pawang hujan ada di dekat pintu masuk utama, sedikit di belakang pagar. Bahkan, tempat pawang hujan di salah satu tenda itu juga diberi julukan “Gerbang Hijau”. 

Dalam tenda tersebut diketahui ada sesaji yang digunakan untuk melakukan ritual memanipulasi hujan di area Sirkuit Mandalika. Sesaji biasanya tidak dimakan oleh manusia. Akan tetapi, sesaji yang dibuat Rara dibagikan ke orang-orang.

Sebagai pawang hujan, Rara juga pernah menjadi pawang hujan di beberapa acara besar dan pernikahan tokoh publik. Acara besar yang pernah dia kawal adalah Asian Games 2018 dan AFC U-19 saat Indonesia melawan Jepang.

Rara menjalaskan, Ritual yang dilakukan hanya membutuhkan es batu atau kayu abu.  

"Saya memakai hadiah ini untuk membantu pergelaran event," imbuh Rara. 

Dikutip dari detik.com, Rara mendapat bayaran yang cukup besar sebagai Pawang Hujan Mandalika ajang MotoGP 2022. Bahkan, total bayaran yang ia dapatkan itu bisa mencapai 3 digit atau ratusan juta rupiah untuk 21 hari kerja.

Event MotoGP 2022 ini sendiri, bukanlah acara besar pertama dirinya menjadi agen penolak sekaligus pemanggil hujan. Sebelumnya, ia juga sempat menjadi pawang hujan untuk acara vaksinasi massal, kampanye Presiden Jokowi, hingga upacara pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang (BB)

Editor : Redaksi