BERITABETA, Ambon – Informasi hoax yang tersebar di media sosial, nyaris memakan korban nyawa. Rumor ada orang yang gentayangan memanggal kepala membuat sejumlah warga menjadi ketakutan.

Di Kabupaten Kepulauan Aru, warga yang  termakan dengan berita hoax itu lantas  bersikap waspada. Mereka bahkan  mencurigai  setiap orang yang bertingkah aneh. Salah satu cleaning service di RSUD  Cendrawasih, Kota Aru, Nus Karelau (28),   Minggu (11/11)  nyaris tewas dikeroyok  warga di Kompleks Salarem.

Informasi yang berhasil dihimpun media ini, konsentrasi warga di kompleks  Salarem, Kabupaten kepulauan Aru,  sempat terjadi sekitar pukul 05.30 WIT, Sabtu (10/11/2018).   Mereka menduga, Nus Karelau adalah orang yang biasa berkeliaran untuk memotong kepala orang yang ditemui.

Konsentrasi warga di kompleks Salarem, Kabupaten kepulauan Aru, sempat terjadi sekitar pukul 05.30 WIT, Sabtu (10/11/2018), akibat insiden tersebut

Kejadian tersebut berawal  pada pukul 05.30 WIT, ketika Abigail Mangol (21)  yang baru  saja bangun tidur   menggendong anaknya di depan rumah.  Tiba-tiba  dia didatangi Nus  yang tanpa alasan jelas, langsung mencekik dirinya. Abigail berusaha melepaskan diri, namun cengkraman Nus sangat kuat. Merasa kewalahan, Abigail langsung berteriak membangunkan tetangganya, sehingga terjadi konsentrasi massa.

Warga keluar  membawa parang dan busur  panah. Kejar-kejaran terjadi antara   masa dengan pelaku yang mencoba  melarikan diri, dan bersembunyi di semak-semak. Merasa terdesak, Nus menceburkan diri kedalam kali yang berlumpur. Upaya untuk menyelamatkan diri ini ternyata tidak membuahkan hasil. Dia berhasil diamankan warga. Beruntung nyawanya luput dari bidikan panah, saat berteriak memberitahukan kalau dirinya adalah  warga Doka Barat.

Pria ini kemudian diamankan oleh kepala  kompleks,  Yunus Mangol. Namun warga yang tidak puas, beberapa kali melayangkan pukulan, termasuk suami Abigail. Melihat situasi yang semakin memanas, beberapa warga berinsiatif untuk menyerahkan pelaku ke Mapolres Kepulauan Aru. Pukul  06.45 Wit,  anggota Polres Kep. Aru tiba di lokasi  dan langsung mengamankan  pelaku dan  membubarkan massa.

Akibat dari aksi tersebut, korban  mengalami  pembengkakan dan sakit di sekitar leher akibat dicekik. Sedangkan  Nus mengalami luka robek di pelipis  kiri, dada  dan rusuk.  Berdasarkan keterangan dari sumber, saat diamankan, Nus   juga  diduga dalam kondisi dipengaruhi minuman keras.

Sementara itu, Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Adolof Bormasa yang dihubungi koran ini   membantah terjadinya kosentrasi masa.

” Itu tidak benar. Sejak pagi, sudah banyak yang telpone saya untuk mengkonfirmais hal tersebut, tapi saya bantah. Itu tidak ada, dan tidak  benar,” pungkasnya (BB-DIA)