BERITABETA.COM, Saumlaki –  Dinas Kesehatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Provinsi Maluku, berhasil mengevakuasi BN (19), warga desa Sifnana, Kecamatan Tanimbar Selatan, KKT ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. PP. Magretti. BN dievakuasi dan diisolasi di RSUD tersebut, sekitar pukul 14.00 WIT, Rabu (12/2/2020), setelah diduga terinfeksi virus corona. Statusnya sebagai Suspek atau terduga.

Kepala Dinas Kesehatan KKT, dr. Edwin Tomasoa seperti dikutip salah satu media lokal, dharapos.com menjelaskan, pasien dilaporkan mengeluh karena batuk, mengalami sakit tulang belakang dan sesak nafas. BN adalah WNI yang baru saja kembali dari Malaysia melalui Medan pada 7 Februari 2020 lalu.

“Atas laporan ini, tim kami langsung diterjunkan ke rumahnya di Sifnana dan membawa yang bersangkutan ke RSUD untuk dilakukan pemeriksaan sesuai prosedur penanganannya,” kata Tomasoa.

Dalam penanganan awal, tim medis telah mengambil spesimen awal seperti usapan dari kerongkongan atau lendir dan akan dikirim ke Surabaya untuk diteliti. Selama menanti hasil penelitian tim dokter di Surabaya, pasien masih akan dikarantina di ruangan isolasi VIP RSUD Magretti selama 14 hari. Dan akan dipulangkan jika hasilnya membuktikan bahwa BN tidak terinfeksi virus Corona.

Keterangan yang diperoleh oleh tim Dinkes dari BN,  menyebutkan bahwa saat di Malaysia, ada temannya di asrama yang terinfeksi virus corona. BN sempat dikarantina bersama rekan-rekannya untuk menjalani pemeriksaan dan pengobatan. Setelah dinyatakan bebas virus, dirinya dipulangkan ke Indonesia melalui Medan.

Setelah pemeriksaan dilakukan, pihak RSUD memberikan keterangan pers kepada wartawan yang hadir.

“Hasil pemeriksaan fisik oleh dr. Novita Tilukay menyebutkan bahwa pasien masih dalam batas normal dan belum ada indikasi lain. Harusnya dokter melanjutkan dengan pemeriksaan sputum atau pemeriksaan dahak,” kata dr. Fulfully Ch. Nuniary, Direktur RSUD Dr.PP Magretti.

Ia memastikan bahwa keluhan sesak nafas yang dilaporkan awal tidak terbukti karena setelah pemeriksaan, dokter memastikan bahwa BN tidak mengalami sesak nafas.

BN diajak untuk menceritakan riwayat sakitnya, dimana yang paling dikeluhkan adalah sakit tulang belakang.

“Besok kami akan minta alat dari Ambon untuk pengiriman Sputum ke Surabaya. Kita akan menunggu hasil laboratorium. Jika dalam pemeriksaan laboratorium dan ditemukan virus corona baru pasien bisa dinyatakan positif terjangkit virus corona,” bebernya.

dr. Fulfully juga menambahkan, saat ini pihaknya masih mencurigai pasien dengan keadaan yang mengeluh sesak nafas. Hal ini patut dicurigai karena ada korelasinya dengan kasus corona.

Sehari sebelumnya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020), Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan virus Corona sampai saat ini tidak masuk ke Indonesia. Pemerintah, kata Terawan juga tidak menutupi-nutupi apapun.

“Di era keterbukaan saat ini, itu berkat Yang Maha Kuasa dan percaya itu doa kita semua, kita enggak mengharapkan untuk ada,” kata Terawan

Terawan berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk berdoa agar virus yang telah menewaskan 1.000 orang lebih ini tidak akan mampir ke Indonesia.

“Kita terus berdoa mudah-mudahan jangan ada yang mampir ke Indonesia dan kita melakukan pemeriksaan, yaitu dengan ketat dan sesuai standar. Dan kalau tidak ngapain saya boleh buka. Boleh dilihat boleh dibuka bahkan wartawan pun boleh ke sana,” jelasnya (BB-DP)