Diunggulkan Opta, Oranje Harus Waspadai Trio Turki
Lantas bagaimana dengan Turki?
Timnas Turki bukan tim guram. Mereka tak bisa dianggap remeh. Pembuktian mereka sebagai Kuda Hitam telah terbukti.
Bahkan dari catatan sejarah, Belanda pernah tumbang empat kali dari Turki di pentas internasional, dengan empat kali imbang dan enam kali menang dari 14 pertemuan.
Kedua tim terakhir kali bertemu pada 2021 dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022. Hasilnya 13 gol tercipta, dengan Turki menang 4-2 di leg pertama dan Belanda berbalik unggul 6-1 di leg kedua.
Hal ini pertanda, Turki bukan lawan yang mudah. Apalagi performa pemain-pemain mudanya cukup tajam.
Satu hal yang unggul dari Timnas Turkli adalah tak biasa main bertahan. Gen sepak bola Ay-Yildizlilar adalah menekan, menekan, dan menekan.
Ini yang membuat Turki yang ditangani Vincenzo Montella kebobolan 18 gol dalam 12 laga. Jumlah gol yang diciptakan juga sama, 18. Turki masih mudah dibobol lawan.
Namun persentase kebobolan Turki menurun dibanding era kepelatihan Stefan Kuntz dan Senol Gunes. Bersama Kuntz misalnya, Turki kebobolan 26 kali dari 20 laga.
Formasi 4-2-3-1 yang diterapkan Montella membuat Turki lebih hati-hati dalam bertahan. Okay Yokuslu dan Salih Ozcan yang dijadikan gelandang dominan bermain lebih ke dalam.
Dalam situasi ini, Turki mengandalkan trio Arda Guler, Hakan Calhanoglu, dan Kenan Yildiz sebagai juru tekan, untuk membuka peluang bagi Baris Alper Yilmaz membobol gawang lawan.
Utamanya Guler tampil menjadi mesin tempur yang memanjakan di kotak penalti. Pemain Real Madrid berusia 19 ini punya umpan, tembakan, dan eksekusi jarak jauh yang mematikan.