BERITABETA.COM, Namlea — Selama lima hari Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap seorang remaja bernama Revan Wali (13) yang hilang saat mandi bersama lima temannya di kali Waeapo, Dusun Baman, Desa Ohilahin, Kecamatan Lolong Guba, Kabupaten Buru.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ambon, Muhamad Arafah dalam keterangan pers yang diterima beritabeta.com pada Sabtu (6/7/2024) mengungkapkan, operasi pencarian pada hari kelima ini membuahkan hasil.

Arafah mengaku, pada siang tadi sekitar pukul 12.00 WIT, korban berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam kondisi tak bernyawa, jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi kejadian.

"Alhamdulillah membuahkan hasil pada hari kelima pencarian. Siang tadi sekitar pukul 12, korban berhasil ditemukan oleh Tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia. Korban ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi kejadian," ungkap Muhamad Arafah.

Dia membeberkan, usai ditemukan, korban langsung dievakuasi oleh tim SAR gabungan menuju Dusun Baman untuk diserahkan kepada pihak keluarga.

"Korban pun langsung dievakuasi Tim SAR gabungan menuju Dusun Baman, guna diserahkan kepada pihak keluarga," bebernya.

Ia menyampaikan terimakasih kepada seluruh tim SAR gabungan yang telah bekerja keras selama lima hari pencarian yang selalu semangat di tengah kondisi curah hujan yang cukup tinggi.

"Dengan ditemukannya korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup, seluruh unsur potensi SAR dikembalikan ke satuannya masing-masing dengan ucapan terimakaih," pungkasnya.

Sebelumnya, seorang remaja bernama Revan Wali (13) diterkam buaya saat mandi bersama lima temannya di sungai Waeapo, Dusun Baman, Desa Ohilahin, Kecamatan Lolong Guba, Kabupaten Buru pada Senin 2 Juli 2024.

Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafah dalam keterangan pers yang diterima di Ambon, Jumat (5/7/2024) menerangkan, kejadian ini terjadi saat korban bersama kelima temannya mandi di sungai tersebut setelah memancaing ikan.

Arafah mengungkapkan, sebelum berhasil keluar dari air, salah satu dari mereka melihat seekor menarik korban masuk kedalam air dan menghilang.

"Dilaporkan korban bersama kelima temannya mandi disungai tersebut setelah memancing ikan. Naas sebelum berhasil keluar dari air, salah satu teman korban melihat seekor buaya menarik korban masuk kedalam air kemudian menghilang," ungkap Muhamad Arafah.

Muhamad berujar, dalam operasi pencarian ini dilakukan pembagian Search and Rescue Unit (SRU) menjadi dua untuk memperluas area pencarian terhadap korban. Dimana, SRU 1 ini terdiri dari Speedboat Polairud dan longboat masyarakat yang bergerak melakukan pencarian di arah timur kali Waeapo sejauh kurang lebih 35 Nm.

Sementara untuk SRU 2 terdiri dari unsur masyarakat yang bergerak melakukan penyisiran darat arah barat kali Waeapo sejauh kurang lebih 10 Nm.

"Pembagian 2 SRU pun dilakukan guna memperluas area pencarian. SRU 1 yang terdiri dari speedboat Polairud dan Longboat masyarakat bergerak melakukan pencarian arah Timur kali Waeapo sejauh -+ 35 Nm. Disusul SRU 2 yakni Unsur Masyarakat bergerak melakukan penyisiran darat arah barat kali waeapo sejauh -+ 10 Nm," ujarnya.

Dia menandaskan, laporan kondisi membahayakan jiwa manusia ini diterima Pos SAR Namlea dan dilakukan pencarian dari hari pertama hingga hari keempat, namun korban belum berhasil ditemukan.

"Hingga laporan kondisi membahayakan jiwa manusia ini diterima Pos SAR Namlea dan dilakukan Operasi Pencarian hari pertama hingga hari keempat, korban belum berhasil ditemukan," tandasnya. (*)

Editor : Redaksi