BERITABETA.COM, Namlea –   Nelayan asal Desa Namsina, Kecamatan Waplau, Kabupaten Buru, Maluku, Rusli Warhangan (27) dan Arifin Besugi (30) yang hilang di laut Buru sejak tanggal 17 Desember 2019 lalu, telah ditemukan nelayan Pulau Kasuari, Kecamatan Huamual Belakang , Kabupaten SBB.

Rahmat dari Kantor Basarnas Buru, kepada beritabeta.com membenarkan penemuan nelayan asal Desa Namsina ini. “Tim SAR sudah ke Pulau Kasuari untuk menjemput dan membawa pulang mereka,”jelas Rahmat Jumat (20/12/2019).

Menurut Rahmat Tim SAR telah berhasil menjemput kedua nelayan ini dan kini dalam perjalanan menuju Namlea.

Perkiraan awal, speedboat yang digunakan Tim SAR menjemput Rusli dan Arifin akan tiba di Pelabuhan dalam Kota Namlea pada pukul 16.00 wit. Namun terhalang cuaca buruk, hujan deras ditambah angin berdaya yang kencang, sampai rombongan jemputan dan korban baru tiba di pelabuhan Namlea pukul 17.40 wit.

Tokoh masyarakat Namsina, Abdul Haer Latif orang pertama yang dihubungi Rusli dan Arifin saat keduanya telah dibawa nelayan Pulau Kasuari ke daratan.

“Beta pertama kali ditelepon dan dikhabari Rusli dan Arifin kalau mereka selamat dan ditolong nelayan Pulau Kasuari pada pukul 10.00 wit tadi pagi,”jelas Haer Latif.

Haer Latif yang juga ketua PKS Kabupaten Buru ini lebih jauh menjelaskan, kalau kedua sodaranya itu terapung di laut dari tanggal 17 Desember lalu, karena mesin Johnson mereka mengalami kerusakan. Sudah ada upaya perbaikan, tapi mesinnya tetap rewel. Selama terapung di laut dan kehabisan bekal, Rusli dan Arief memakan  Sontong (cumi-cumi).

“Dong (mereka) makan sonting  agar stamina tetap terjaga,”ungkap Haer.

Arifin Besugi yang ditanya saat tiba di Namlea mengisahkan, selama mereka berdua terapung di tengah laut, bekal satu rantang yang dibawa dari darat hanya cukup untuk makan siang.

Selebihnya keduanya harus makan cumi mentah dan minum air dari es batu yang dicairkan. Es ini dibawa di dalam box gabus untuk menyimpan ikan tuna yang mereka tangkap.

Selama terapung di tengah laut, ada tiga kali keduanya berpapasan dengan tiga kapal putih milik PT Pelni dan keduanya berupaya meminta tolong . Namun sayangnya, permintaan itu tidak ditanggapi dan kapal berlalu begitu saja.

“Ada kapal Pelni yang lewat, Katong (kami) su minta tolong tapi tidak dibantu,”ungkap Arifin.

Untungnya, ada nelayan tuna dari Pulau Kasuari menemukan mereka pada Kamis sore. Kemudian Speedboat mereka yang mogok ditonda sampai ke Pulau Kasuari tadi pagi.

“Beta langsung telepon istri di Namsina pertama kali mengabari kalau kami baru di Pulau Kasuari,”tutur Arifin.

Ia dan rekannya sangat berterima kasih karena sudah ditolong nelayan dari SBB dan telah dibantu tim SAR yang telah melakukan pencarian serta menjemput mereka di Pulau Kasuari.

Dua nelayan Namsina ini tiba di Namlea dan dijemput Kades Namsina A. Laitupa. Kondisi keduanya dalam keadaan segar bugar, sehingga tidak lagi mendapat perawatan tapi langsung dibawa pulang ke kampung halamannya di Desa Namsina.

Kades Laitupa turut menyampaikan tetima kasih atas seluruh bantuan dari nelayan di SBB, serta partisipasi Tim SAR Buru yang terjun langsung mencari korban dan memulangkan mereka dari Pulau Kasuari.  (BB-DUL)