BERITABETA.COM, Ambon - Coo Project, menggelar Ivent Festival Band Competition tahun 2025, yang didukung penuh dari Anggota DPR RI Komisi X Dapil Maluku, Mercy Chriesty Barends (MCB).

Kegiatan ini diikuti oleh berbagai kelompok band lokal berbakat yang memperebutkan Piala Bergilir Mercy C. Barends Trophy yang berlangsung di Taman Budaya, Karang Panjang, Kota Ambon pada, Jumat (30/05/2025).

MCB dalam kesempatan itu mengatakan, kegiatan ini bukan semata hiburan, tetapi menjadi langkah strategis dalam mengembangkan pariwisata dan budaya Kota Ambon, sekaligus mematahkan stigma negatif tentang Maluku.

Politisi PDI-Perjuangan Maluku ini  juga menekankan ajang ini merupakan wadah luar biasa bagi para talenta muda di Ambon. Dengan semangat dan kreativitas yang tinggi, mereka menciptakan ruang ekspresi seni dan musik yang positif, yang sangat penting bagi pengembangan bakat lokal.

Ia pun optimis kegiatan ini akan membantu mengubah wajah Maluku yang selama ini kerap dikaitkan dengan konflik, menjadi simbol perdamaian, kreativitas, dan harmoni antar budaya.

“Seni dan budaya menyatukan masyarakat dari berbagai latar belakang, memperkuat identitas Maluku sebagai daerah yang damai dan penuh potensi,” ungkap Mercy kepada wartawan di Ambon.

Barends, menekankan pentingnya dukungan pemerintah, khususnya dari Walikota Ambon, agar talenta seni tidak mati dan terus berkembang.

Ia juga mendorong adanya kebijakan konkret seperti Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Walikota (Perwali) yang dapat menjadi payung hukum bagi pengembangan musik di Ambon. Ini penting mengingat Ambon telah diakui UNESCO sebagai Kota Musik Dunia (Ambon City of Music).

"Musik tidak hanya soal hiburan, tapi juga mencerminkan kehidupan, nilai-nilai sosial, dan identitas masyarakat Ambon. Olehnya itu, sudah seharusnya semua pihak termasuk pemerintah, pelaku seni, dan masyarakat bersatu dalam menjaga dan mengembangkan potensi ini," ujarnya.

Keberadaan ajang seni dan musik di Ambon harus terus didukung, baik melalui kebijakan, pendanaan, maupun ruang kreatif. Ini bukan hanya tentang musik, tapi tentang membangun masa depan Ambon yang kreatif, damai, dan mendunia.

"Saya kira ini ajang yang pertama kali dilakukan oleh mereka, dan walaupun masih banyak kelemahan, akan kita perbaiki untuk nanti di tahun berikutnya lebih bagus lagi dan mungkin kita bisa undang band-band lokal dari 10 kabupaten/kota lain di luar Kota Ambon," tutupnya.