BERITABETA.COM, Ambon  – Dua ‘kartu sakti’ masing-masing, Kartu Maluku Cerdas (KMC) dan Kartu Maluku Sehat (KMS) serta beasiswa yang menjadi program andalan pasangan Gubenur dan Wakil Gubernur Maluku Murad Ismail dan Barnabas Orno, akhirnya dibagikan sesuai dengan program 100 hari kerja pesangan ini.   

Penyerahan Beasiswa dan KMC berlangsung di Senin (21/07/2019) di gedung Islamic Center, Waihaong Kecamatan Nusaniwe, Ambon. Beasiswa diberikan kepada 200 siswa dan siswi dari perwakilan sekolah di Maluku.

Gubernur juga membagikan Kartu Maluku Sehat (KMS) kepada warga kurang mampu  di 11 Kabupaten/Kota di Maluku.

Disamping itu, Gubernur juga menyerahkan bantuan kepada 4 kampung inggris di Maluku. Bantuan diberikan untuk pengembangan Kampung Inggris berbasis wisata dalam rangka peningkatkan komunikasi antar masyarakat dan wisatawan.

Gubernur dalam kesempatan itu  menyatakan, saat ini konsolidasi birokrasi lingkup Pemprov Maluku telah menjadi fokus utama. Dan evaluasi pengutan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN), program visi-misi ke dalam renstra pembangunan berkelanjutan, mengoptimalkan Bappeda dalam program pembangunan daerah dalam program kerja panjang dan menegah. Semuanya terkelola secara jujur, bersih.

Serta melayani, terjamin dalam kesejahteraan dan berdaulat atas gugusan kepulauan, merupakan konsep dasar yang akan diimplementasikan sebagai wujud janji kepada masyarakat Maluku dalam upaya perbaikan pelayanan dasar.

Semua ini nantinya akan memberikan harapan besar untuk meningkatkan kesejahteraan melalui penurunan kemiskinan, kebutuhan pangan terjanngkau dan murah, pembukaan lapangan kerja melalui ciptaan SDM dengan skill yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

“Saya cuma bilang, saya dan Wakil Gubernur adalah milik masyarakat Maluku. Tugas kita hanya dua, mengentaskan kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat serta tambahan, mampu dalam menjaga SDA agar dapat dimanfaatkan oleh generasi sekarang dan generasi yang akan datang,”tuturnya.

Sementara terkait infrastruktur, kesehatan, pedidikan, dan perikanan.  Dirinya memberikan ruang kepada Bappeda untuk merespons semua yang menjadi persoalan, serta ditindaklanjut dengan pengutan komunikasi dengan pemerintah pusat serta DPR.

“Selain itu kita juga sudah mencanangkan program Kartu Maluku Sehat, Kartu Beasiswa Maluku yang tadi telah dibagikan. Serta harga sembako murah dan terjangkau, listrik masuk Desa, serta Petani dan Nelayan sejahtera. ini adalah bentuk komitmen yang akan dilakukan,” janjinya.

Gubernur berharap, program yang dicanangkan dan berproses harus merata di 11 kabupaten dan kota, mengingat capaian 100 hari kerja ini akan berakhir pada 23 September 2019. Untuk itu, seluruh OPD berkoordinasi dan berkolaborasi dalam setiap impelementasi kegiatan di kabupaten dan kota.

“Program jangan jalan sendiri, harus bersinergi. Program harus memanfaatkan ruang sesuai arahan tata ruang, dan setiap program harus diterima manfaatnya dengan baik oleh masyarakat, sampai di tingkat desa,”harapnya.

Dia menegaskan, selaku Gubernur bukan hanya mengandalkan APBD, tetapi harus berjuang untuk masyarakat dari berbagai aspek dalam upaya menjawab persoalan di Maluku.

“Tugas Gubernur hanya dua, bagaimana menuntaskan kemiskinan, dan bisa mensejahterakan masyarakatnya, dan mampu menjaga SDA (sumber daya alam) agar dapat di manfaatkan oleh generasi sekarang dan generasi yang akan datang, “tegasnya.

Ditambahkannya, terkai dengan moratorium laut Maluku, Menteri Susi Pudjiastuti, telah mengirim 1600 unit lebih Kapal ke Kabupaten Kepulauan Aru, namun tidak satupun ABK berasal dari Maluku.

Bahkan setiap bulan, kata dia, 400 kontainer dibawa dari Aru ke Pulau Jawa, kemudian di ekspor dari pulau Jawa. “Hal ini karena Maluku terkendala soal pengujian mutu. Dan ini yang harus diselesaikan,” kata Gubernur.

Gubernur bersama Wakil Gubernur Maluku berjanji, akan bekerja untuk kepentingan masyarakat dan bukan untuk kepentingan pribadi, keluarga, apalagi kroni-kroni. “Semuanya untuk kesejahteraan masyarakat Maluku,”tegasnya. (BB-DIO)