Sambut Beasiswa Pemerintah Selandia Baru, Ini Sikap Pemprov Maluku
BERITABETA.COM, Ambon – Program beasiswa pemerintah Selandia Baru yang diprioritaskan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), masyarakat umum, akademisi dan pegawai swasta disambut positif oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku.
Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Setda Maluku, Donny Saimima di Ambon, Jumat (1/2/2019) mengatakan, Pemprov Maluku mengapresiasi program beasiswa yang mengutakan lima jurusan prioritas yakni pemerintahan, pertanian, ESDM, bencana dan perubahan iklim.
“Pemerintah Selandia Baru menawarkan `New Zealand Scholarship (NZS)` atau beasiswa belajar bagi ASN, termasuk masyarakat umum, lingkungan akademis dan pegawai swasta dengan memprioritaskan lima jurusan,” kata Saimima.
“Jadi mulai dari tes sampai, penerimaan hingga kuliah dibiayai Pemerintah Selandia Baru melalui “New Zealand Scholarship,” tambahnya.
Menurutnya, pendaftaran akan dilakukan secara online dan seleksi untuk kawasan Timur Indonesia akan dipusatkan di Makassar, Sulawesi Selatan.
“Kami mengharapkan ASN di lingkup Pemprov Maluku ada yang memanfaatkan peluang strategis ini dengan 60 kuota, menyusul sosialisasi telah dilaksanakan di Ambon pada 7 Januari 2019,” kata Donny.
Dia memastikan, biaya pergi dan pulang selama mengikuti seleksi di Makassar akan ditanggung oleh Pemerintah Selandia Baru. Bahkan, ketika nanti dinyatakan lulus, maka setiap minggu peserta akan diberikan biaya sebesar US$ 1900.
Sebelumnya, Perwakilan Scope Global Nusantara yang mengelola beasiswa Selandia Baru di Indonesia, Anisa, menyatakan (NZS terbuka bagi masyarakat yang telah menyelesaikan gelar S1 atau S2, untuk mengambil postgraduate certificate (enam bulan), postgraduate diploma (satu tahun), master (1-2 tahun), dan PhD (hingga 3,5 tahun).
Penerima Beasiswa NZS pada 2019 – 2020 akan mendapatkan tanggungan biaya kuliah penuh di universitas di Selandia Baru, tunjangan hidup yang diberikan setiap dua minggu, tunjangan kemandirian, asuransi kesehatan, dan perjalanan.
Selain itu, biaya perjalanan saat keberangkatan dan kepulangan dari Indonesia ke Selandia Baru.
Bagi pelamar yang mendaftar ke program pascasarjana riset akan diberikan tunjangan penelitian untuk tesis ataupun disertasi.
“Setelah dinyatakan lulus, maka penerima beasiswa akan diberikan biaya ekstra tunjangan, untuk kebutuhan awal tinggal di Selandia Baru,” ujar Anisa.
Ia mengatakan, syarat bagi pelamar yakni wajib lulusan S1 dengan menyertakan transkrip nilai, memiliki pengalaman kerja selama satu tahun, prioritas pendaftar usia 39 tahun ke bawah.
Pembukaan pendaftaran beasiswa dimulai 1 Februari-14 Maret 2019. Setelah pendaftaran maka formulir aplikasi akan diperiksa dan jika dinyatakan lolos akan lanjut ke tahapan tes psikologi, wawancara, dan tes bahasa Inggeris.
Kuota beasiswa untuk 60 pelamar Indonesia yang dapat menunjukkan kemampuan akademik, memiliki kualitas kepemimpinan, serta berkomitmen untuk membangun negara. Prioritas juga diberikan bagi pelamar yang berasal dari kawasan Indonesia timur, yakni Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. (BB-DIO)