BERITABETA.COM, Masohi – Bulan Agustus pantas disebut sebagai bulan pangan lokal. Setelah Pemerintah Provinsi [Pemprov] Maluku melalui TP-PKK dan Dinas Ketahanan Pangan  [DKP] berhasil menyabet Rekor Musium Rekor Indonenesia [MURI] dengan menampilkan ratusan olahan sagu, hal serupa juga dilakukan di Kabupaten Maluku Tengah [Malteng].

Di Malteng  TP -PKK setempat juga menggandeng DKP Kabupaten Malteng menggelar Festival Pangan Lokal Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).

Kegiatan ini digelar  di Baileo Ir. Soekarno, Kota Masohi pada Minggu (21/08/2022) dengan melibatkan sejumlah peserta yang terlibat dalam lomba memasak antar OPD di lingkup Pemda Malteng.

Peserta adalah para pejabat pria yang terdiri dari,  para Kepala Bagian, Kepala Dinas, Camat, Kepala Kejaksaan Tinggi, perwakilan Polres dan Kodim.

Ketua TP PKK Kabupaten Malteng, Ny. Ru’aty Amien Tuasikal dalam kesempatan itu mengatakan, Festival Pangan Lokal B2SA digelar dengan tujuan untuk terus menggali dan melestarikan potensi-potensi pangan local di Maluku Tengah.

“Jenis makanan yang dilombakan juga adalah makanan lokal Maluku, yaitu papeda dan ikan kuah kuning,” tutur Ru’ati.

Istri Bupati dua periode ini mengaku, wailyah Malteng merupakan daerah yang menjadi sentra ikan, maka  perlu pengolahan dan pemanfaatan pangan berbahan dasar ikan terus diperhatikan dan digali.

 

Menu papeda yang disajikan Dinas PUPR dalam lomba

“Setiap tahun, kita selalu mengadakan lomba makanan berbahan dasar ikan dengan tujuan untuk menggali potensi-potensi local yang ada serta membudayakan pengolahan pangan lokal dengan tetap memperhatikan unsur B2SA,” pungkasnya.

Ia berharap, lomba ini dapat menjadi ajang persahabatan dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI.

Di kegiatan ini, juga tampil Bupati Tuasikal Abua yang berpasangan dengan Sekda Malteng DR Rakib Sahubawa ikut serta dalam lomba memasak.

Dari pantauan media ini, banyak keunikan yang ditemukan saat lomba berlangsung. Seperti yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Malteng yang menampilkan papeda dan kuah ikan yang dinamakan Hotmix Papeda dan Aspal Kuning Kuah Ikan.

Kepala Dinas PUPR, Hasan Firdausi yang juga menjadi peserta dalam lomba mamasak mengaku pemberian label menu memang disengaja biar bisa identik dengan Dinas PUPR.

“Aspal itu kan panas tuh, nah begitu juga papeda kalau baru disiram pasti panas," ungkap Hasan menjelaskan analogi yang dipakai (*)

Pewarta : Edha Sanaky