Gelombang Tinggi 4 Meter Terjadi Parairan Buru, Pelayaran Antar Pulau Dihentikan
BERITABETA.COM, Ambon — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika [BMKG] Stasiun Meteorologi Maritim Ambon merilis potensi gelombang setinggi 2,5-4 meter terjadi di Laut Buru sejak beberapa hari ini.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat [BPTD] Maluku Handa Lesanana kepada media ini di Ambon, Senin (22/8/2022) mengungkapkan, akibat kondisi tersebut pihaknya sudah tiga hari berturut-turut menghentikan pelayaran antar pulau Galala Kota Ambon ke Namlea.
“Sudah tiga hari berturut-turut dengan hari ini. Sama seperti waktu bulan lalu yang 5 hari berturut-turut, kondisinya serupa,” ungkap Handa Lesamana.
Lesamana membeberkan, pemberhentian pelayaran antarpulau ini diberlakukan hanya untuk kapal yang melintasi perairan Pulau Buru.
Sementara untuk Hunimua, Liang, Ambon ke Waipirit, Kabupaten Seram Bagian Barat [SBB] dia mengaku masih berjalan normal, karena jarak tempuh yang tidak terlalu jauh.
“Hunimua, Liang, Ambon ke Waipirit Seram Barat masih bisa, karena jarak dekat dan terlindungi pulau-pulau. Jadi selama ini masih aman meskipun gelombang tinggi,” akuinya.
Dia meminta kepda seluruh masyarakat yang ingin bepergian ke Namlea, atau ingin ke Ambon dari Namlea, agar bersabar dan tidak terburu-buru disaat cuaca buruk saat ini.
“Kami mohon agar memaklumi bila pelayanan penyeberangan ditiadakan akibat gelombang tinggi karena keselamatan penumpang adalah yang diutamakan,” pintanya. (*)
Pewarta : Febby Sahupala