Gempa M 3,5 Guncang Pulau Buru, Warga Tiga Desa Mengungsi ke Gunung
BERITABETA.COM, Namlea – Gempa tektonik berkekuatan M 3,5 menguncang Pulau Buru, Provinsi Maluku, pukul 20:12 Wit, Senin (29/4/2019). Gempa yang dirasakan oleh warga di Kecamatan Waplau, Kabupaten Buru dan sekitarnya, itu membuat penduduk Desa Waplau, Lamahang dan Waeura mengungsi ke gunung.
Warga tiga desa yang berada di pesisir pantai Pulau Buru, takut dan terprovokasi dengan isu akan datang gelombang tsunami pasca gempa. Kabar mengungsinya warga tiga desa di Kecamatan Waplau itu, juga dibenarkan salah seorang warga asal Walpau, bernama Ima yang menetap di Kota Namlea.
Kepada beritabeta.com, Senin malam (29/4/2019) Ima mengaku sudah mendapat telepon dari orang tuanya di Desa Lamahang, Kecamatan Walpau, bahwa malam ini mereka terpaksa memilih mengungsi keluar dari Desa Lamahang dan menuju Dusun Ratagelombang yang letaknya di perbukitan dan jauh dari tepi pantai. “Orang tua kami termakan isu tsunami,”katanya.
Ima mengaku sempat menangis karena mendapatkan kabar orang tua dan adik-adiknya mengungsi. “Beta (saya) sudah legah, setelah membaca rilis dari BMKG kalau gempa di sana tidak berpotensi tsunami,”ungkapnya.
Bukan saja Ima, Ketua KPU Kabupaten Buru, Munir Soamole juga mengabarkan bahwa sejumlah petugas PPK Waplau ikutan mengungsi karena termakan isu air laut yang surut. “Alhamdulillah, ini hanya isu.Tapi teman-teman penyelenggara sudah terlanjur mngungsi,”ucap Munir.
Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Sunardi, S.Kom dalam rilis hasil Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2.84 LS dan 126.95 BT, atau tepatnya berlokasi di laut 50 KM, Utara Namlea- Pulau Buru pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Dampak gempa bumi berdasarkan informasi dari masyarakat dirasakan di Waplau-Buru II MMI. Di daerah tersebut, guncangan gempa bumi dirasakan oleh beberapa orang. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
“Terkait dengan peristiwa gempa bumi yang baru saja terjadi, hasil monitoring BMKG belum menunjukan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) hingga pukul pukul 20:29 Wit,”katanya.
Untuk itu, masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Khususnya masyarakat di pesisir pantai dihimbau agar tidak terpancing isu, karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami (BB-DUL)