BERITABETA.COM, Ambon – Pemerintah Provinsi [Pemprov] Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan [Disperindag] kini mengincar pembeli baru untuk hasil komoditas perkebunan di Maluku.

Upaya ini dilakukan untuk mengenjot hasil ekspor komoditas perkebunan ke sejumlah negara tujuan.  Terutama untuk komoditas pala sebagai komoditas ekspor utama.

"Upaya ini kita lakukan karena pada 2021 dan 2022 volume ekspor masih komoditas perkebunan masih rendah, sehingga perlu digenjot melalui pembeli baru,” kata Kepala Disperindag Maluku Yahya Kota kepada wartawan di Kantor Disperindag Provinsi Maluku, Jumat (27/1/23).

Yahya mengaku, dari kondisi real perkembangan ekspor pala yang merupakan komoditas unggulan Maluku area tanamnya cukup luas, namun belum sebanding dengan hasil ekspor yang dilakukan.

Dijelaskan, volume ekspor pala Maluku pada tahun 2021 yang dilakukan eksportir PT Manusu hanya mencapai 56,4 ton. Kemudian pada tahun 2022 terdapat sebanyak 8,46 ton yang diekspor oleh eksportir PT Kamboti dengan negara tujuan ke Eropa terutama Belanda.

“Tentu masih banyak kendala yang dihadapi yakni pengumpul [pembeli pala] di Ambon yang kemudian dijual lagi ke Surabaya sebagai pasar utama ekspor,” tandasnya.

Untuk itu, kata dia, keberadaan pembeli baru diharapkan bisa mencari pasar baru dan juga negara tujuan baru, selain Eropa seperti negara-negara Asia hingga Arab.

Untuk kendala lain yakni, masih rendah kualitas yang dihasilkan, karena ekspor pala pada beberapa negara di Eropa menerapkan standar mutu yang ketat sehingga eksportir harus selalu menyiapkan produk yang betul-betul berkualitas.

Yahya menambahkan, mutu produksi biji pala yang dihasilkan para petani di Maluku kalau dari kualitas belum bisa menjawab kebutuhan dan permintaan pembeli.

“Selain pasar baru, kita juga telah menghadirkan Ekspor Center untuk meningkatkan ekspor sumber daya alam daerah sesuai arahan Gubernur Maluku Murad Ismail, yang telah diresmikan pada 27 Desember 2022,” bebernya.

Ekspor Center tersebut akan menjadi pusat informasi terkait pelayanan ekspor terutama hasil pertanian/perkebunan dan menyiapkan semua informasi yang diperlukan oleh eksportir baik negara tujuan maupun komoditas.

“Kedepannya volume ekspor pala akan mengalami peningkatan, karena sudah kita siapkan semuanya,” tutup Yahya (*)

Pewarta : Febby Sahupala