BERITABETA.COM, Ambon – Desa dinilai sebagai sebuah kekuatan besar yang menyimpan sejumlah potensi yang terkandung. Membangun desa, menjadi  hal mutlak yang harus diperjuangankan di masa kini. Dan elemen yang menjadi  motor penggerak pembangunan desa adalah pemuda.

Penegasan ini disampaikan Anggota DPRD Maluku Habiba Pelu dalam rilisnya yang diterima beritabeta.com di Ambon, Minggu (6/1/2019)

Caleg DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maluku ini berkomitmen akan menjadikan  desa dengan potensi pemuda sebagai pusat pergerakan pembangunan dimasa mendatang.

“Banyak hal yang saya kira dapat dilakukan kedepan. Sebuah contoh konkrit yang bisa dijadikan referensi bagi kita adalah statestik tingkat kemiskinan di Maluku ini 70 persennya bersumber dari desa, artinya jika kedepan pusat pertumbuhan itu kita mulai dari sana, maka kedepan ekonomi di Maluku akan lebih bergeliat dan sumber-sumber kemiskinan itu dapat ditekan,”kata Habiba.

Menurutnya, keberpihakan pembangunan yang kini digalakkan pemerintah dengan menjadikan desa sebagai lokus pergerakannya, sudah harus di-follow-up lebih lanjut. Sebab itu, semangat membangun desa dengan beragam potensi yang terkandung,  bukan ansyi menjadi tanggung jawab pemerintah semata.

“Yang paling mendasar dari sebuah program pembangunan itu adalah manusianya. Dan potensi itu ada pada generasi muda. Kedepan saya ingin pemuda yang ada di setiap desa di Maluku bisa digerakkan menjadi ‘agent of change’. Sehingga kesenjangan antara pusat pemerintahan di kota dengan desa tidak terlalu jauh yang akhirnya memicu tingginya gelombang urbanisasi,” jelasnya.

Menyelami kehiduapan rakyat kecil di desa, dilakukan oleh Habiba Pelu sebagai ungkapan rasa cinta sebagai wakil rakyat

Dengan pertimbangan keunggulan desa seperti diatas, kata Habiba, kedepan pihaknya berkeinginan akan mendukung dengan penuh sejumlah program pemerintah yang kini dijalankan di desa. Misalnya, akan lebih menyoroti dan memboboti realisasi dana desa dengan sejumlah program pendukung, teristimewah  menangani masalah kepemudaan.

Pasalnya, kata Biba sapaan akrabnya, pemuda Maluku yang bermukim di desa memiliki potensi yang cukup besar untuk digerakkan sebagai lokomotif pembangunan. Lewat intervensi ‘character building’ pastinya kedepan setiap program pemerintah itu akan dapat memberi out put dan out come yang nyata.

“Jadi yang harus dirubah saat ini adalah paradigm berpikir kita. Kedepan penguatan kapasitas pemuda harus lebih degerakkan, agar mereka bukan saja menjadi objek dari pembangunan, tapi juga sebagai agen pembaharuan,”tukasnya.

Menutup rilisnya, Habiba juga menambahkan  peran pemuda sebagai harapan dari sebuah peradaban bangsa dan  untuk membangun peradaban sebuah bangsa, sudah saatnya dimulai dari desa dengan menjadikan pemuda sebagai lokomotif perubahan itu.

“Jangan  heran jika Bung Karno sang founding father bangsa ini menempatkan pemuda pada garda terdepan pembangunan kala itu, dengan sebuah kalimat yang pasti kita semua pernah mendengarnya: Berikanlah aku 1000 orang tua maka akan aku cabut gunung semeru, dan berikan aku 10 pemuda maka akan aku guncang dunia,” tulis Habiba dalam rilisnya (BB-DIO)