BERITABETA.COM, Ambon – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, termasuk Provinsi Maluku telah berdampak terhadap kunjungan wisatawan di sejumlah daerah di Maluku.

Salah satu kabupaten yang merasakan merosotnya jumlah kunjungan wisatawan adalah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra). Bahkan, imbas dari pandemi Covid-19 ini, berdampak penurunan wisatawan hingga nyaris mencapai angka 100 persen.

Hal ini disampaikan Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Kamis (26/11/20).

Menurutnya, tingkat kunjungan wisatawan baik lokal dan mancanegara ke objek wisata yang ada di Kabupaten Maluku Tenggara secara srastis akibat pandemic Covid-19.

“Penurunan ini kita pakai sebagai kesempatan untuk memperbaiki sarana prasarana penunjang pariwisata seperti di kawan Pasir Panjang. Kemudian membantu masyarakat di Ohio membuat jalan, agar ketika pandemi ini selesai semua fasilitas dapat digunakan kembali dengan baik,” ungkap Hanubun.

Hanubun menjelaskan, sektor industri pariwisata adalah sektor yang paling terdampak sejak pandemi Covid-19 terjadi. Namun, untuk wisatawan lokal tetap ramai dan berjalan seperti biasa, terutama juga pada hari libur.

Selain itu, tempat wisata di Maluku Tenggara juga sudah dibuka seperti pantai dan hotel.

“Selaku pimpinan daerah saya bangga dengan perilaku  masyarakat yang tetap menjalankan protokol kesehatan di tengah pandemic ini,” tandasnya.

Dari data yang dihimpun beritabeta.com menyebutkan pada tahun 2016 wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Maluku Tenggara mencapai 200 orang. Jumlah ini kemudian meningkat di tahun 2017 menjadi 1.000 orang.

Di awal tahun 2020 lalu, wisatawan domestik dan mancanegara juga kesulitan berkunjung ke Kabupaten Malra, lantaran harga tiket peswat yang meroket tajam.

Kepala Dinas Pariwisata Maluku Tenggara, Alex Wiyono saat itu mengungkapkan Kabupaten Malra memiliki sebanyak 76 destinasi wisata termasuk wisata alam dan bahari yang sering ramai dikunjungi (BB-YP)