BERITABETA.Com, Malteng – Yayasan EcoNusa bersama tim medisnya pada  8-18 November 2020 lalu, mengunjungi beberapa desa yang tersebar pada dua kabupaten di Maluku, yakni Seram Bagian Barat dan Maluku Tengah. Desa-desa yang dikunjungi yakni, Nuruwe, Haruku, Ameth, Rhun, Aty, Hatta dan Neira di Kepulauan Banda.

Mengusung misi solidaritasnya, Yayasan EcoNusa datang dengan bantaun paket kesehatan COVID-19, pengobatan gratis, pembinaan dan penyadartahuan masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan virus corona.

Tim Medis EcoNusa, Dokter Syaiful Islam, saat bertatap muka bersama masyarakat di kampung-kampung menjelaskan, alasan pemerintah dan tenaga kesehatan menganjurkan masyarakat untuk membatasi aktivitasnya, karena virus corona sangat cepat menyerang wilayah pernapasan bagian atas manusia.

“Kenapa sampai kita terus dibatasi aktivitasnya. Karena memang virus corona itu sangat cepat menyerang wilayah pernapasan. Jadi mulai hidung sampai paru-paru sangat cepat,” kata Syaiful dalam beberapa pertemuan bersama masyarakat.

Dia menganjurkan kepada kelektivitas masyarakat agar berhati-hati dengan virus ini, karena muda menyerang dan cepat penyebarannya. Sementara di sisi lain, belum ada obat yang ampu untuk membasminya.

“Untuk itu, kita harus tetap waspada terhadap wabah tersebut,” ajaknya

Menurut dia, virus ini masuk ke tubuh manusia melalui tiga pintu, yakni mata, hidung dan mulut. Sehingga, penting untuk mepakai masker, agar melindungi diri dari COVID-19.

Sisi lain, dia juga menganjurkan tidak boleh berpegangan tangan. Alibi itu lantaran, tak menutup kemungkinan orang yang batuk atau bersin lupa cuci tangan, akibatnya berpengaruh pada orang lain.

“Sehingga itu memakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak penting dan rutin kita lakukan. Dan untuk aman dari virus itu, kita harus berjarak sekitar dua meter dari orang lain,” ajaknya lagi.

Dia menjelaskan, virus ini menular lewat cairan yang keluar dari mulut, seperti batuk, bersin dan lainnya. Sehingga untuk sehat, setiap orang dianjurkan pakai masker dan hindari kerumunan.

Karena ketika imun tubuh menurun, lanjut Syaiful, rentan sekali untuk terserang virus tersebut. Gejala lain juga, pusing kepala atau sakit tenggorkan.

“Yang paling berbahaya itu jika kita sesak nafas. Untuk itu harus pakai pelindung diri agar tidak menyebarkan gejala kepada orang lain. Dan cara lain yang harus kita lakukan adalah isolasi diri,” jelasnya.

Ace Wairissa, warga Ameth, Kecamatan Nusa Laut, Kabupaten Maluku Tengah, mengaku terkesan dengan penjelasan yang disampaikan Dokter Syaiful. Karena sejauh ini, dia tidak mendapat penjelasan sedetil itu.

“Saya turut berterima kasih karena ada dokter yang mau datang jauh-jauh ke kampung kami untuk menjelaskan bahaya virus corona,” katanya.

Dia juga mengaku, sejauh ini memang kesadaran masyarakat di Maluku terkait COVID-19 masih rendah. Sehingga banyak warga juga tidak menerapkan protokel kesehatan secara baik. (BB-TAN)