Jawab Keluhan Petani Rempah, Legislator PKS Boyong Kementan RI Kunjungi Malteng

BERITABETA.COM, Masohi – Anggota Komisi IV DPR RI asal Dapil Maluku Saadiah Uluputty, menunjukan komitmennya untuk membantu petani tanaman cengkih dan pala (rempah) di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dalam mengatasi berbagai masalah terkait pengembangan tanaman rempah di kabupaten itu.
Komitmen itu ditunjukkan dengan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Desa Rutah, Kecamatan Amahai, Kabupaten Malteng bersama pihak Kementerian Pertanian (Kementan) RI untuk bertemu langsung dengan petani tanaman rempah di daerah itu, Sabtu (15/7//2023).
“Ini kunjungan lanjutan dari kunjungan sebelumnya. Kami ingin menjawab keluhan masyarakat (petani rempah) di wilayah Seram Selatan sampai dengan wilayah Werinama kabupaten Seram Bagian Timur. Saat ada petani yang memberi masukan agar ada perhatian pemerintah terhadap tanaman rempah, karena banyak kendala yang dialami,” kata legislator PKS ini.
Selain pihak Kementan RI, Saadiah juga mengandeng PT Kamboti sebagai perusahaan menyediakan pasar komoditas rempah diu Maluku untuk meninjau langsung kondisi perkebunan tanaman rempah di wilayah itu.
Menurut Saadiah, kunjungan yang dilakukan pihaknya sangat penting untuk mengetahui langsung kondisi yang terjadi. Selain itu untuk merampungkan masukan dari masyarakat sebagai pelaku usaha, agar kedepan perhatian pemerintah dalam pengembangan dua komuditas yang pernah berjaya di masa kolonial itu dapat dilakukan secara maksimal.
Kunker ini kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Koordinasi, Money dan Pelaporan Perlindungan Perkembangan yang dipuasatkan di Balai Negeri Rutah dengan peserta ratusan petani cengkeh dan pala.
Ia menjelaskan, beberapa waktu lalu banyak tanaman rempah milik petani di daerah ini diserang hama yang menyebabkan tanaman menjadi rusak dan mati.
“Ini sangat disayangkan, karena dua komunitas ini menjadi tumpuan petani disini dan rata-rata petani sedang fokus dalam pengembanganannya. Untuk kita akan support mereka agar produksi yang dihasilkan juga maksimal,” beber Uluputy kepada wartawan.
Mantan Anggota DPRD Maluku ini menjelaskan, pengembangan dua komoditas tanaman rempah ini harus dilakukan dengan maksimal mulai dari hulu hingga ke hilir.
“Jadi harus dimulai penyiapan benih, bibit kemudian penangkaran dan pendampingan dan serta pembinaan dari penyuluh pertanian. Petani membutuhkan perhatian dari pemerintah untuk proses ini,” ungkapnya.
Kabar baiknya, kata Uluputty, saat ini pemerintah melalui Balai Besar dan Direktorat Pertanian telah membentuk tim kajian yang akan bekerjasama dengan dinas pertanian provinsi dan kabupaten untuk melakukan semua ini.
"Alhamdulillah, atas atensi kami yang disampaikan di ruang komisi, terlihat masalah ini telah ditindaklanjuti dengan pembentukan tim tim kajian itu. Kita berharap kedepan pengembangan tanaman rempah ini akan lebih baik dengan berujung pada produksi yang maksimal oleh petani,” tutupnya (*)
Editor : Redaksi