BERITABETA.COM, Masohi — Jenazah Firdaus Ahmad Fauzi, pendaki asal Bogor yang hilang di gunung Binaya pada 26 April 2025 lalu akhirnya berhasil dievakuasi oleh tim relawan dari air terjun Yahe, lokasi jenazah ditemukan.

Proses evakuasi jenazah ini memakan waktu sekitar 34 jam untuk tiba di Desa Piliana pada Minggu 18 Mei 2025 sekitar pukul 23.49 WIT.

Tim medis Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tehoru yang dipimpin dr. Aldi langsung melakukan identifikasi terhadap jenazah.

"Kami bersama Kepala Puskesmas Tehoru dan tim medis segera melakukan identifikasi dan penanganan awal terhadap jenazah Firdaus," ungkap dr. Aldi kepada beritabeta.com pada Senin (19/5/2025).

Aldi mengungkapkan, setelah dilakukan identifikasi. Jenazah langsung dibawa ke RSUD Masohi untuk dilakukan autopsi pada Senin dinihari sekitar 02.00 WIT.

Kaka kandung almarhum, Imam Jajali menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh relawan dan pihak-pihak yang telah membantu proses pencarian hingga evakuasi adiknya Firdaus Ahmad Fauzi.

"Terimakasih juga kepada Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, Pak Bupati dan Wakil Bupati yang dengan segala upaya sudah memberikan bantuan logistik hingga transportasi, sehingga almarhum bisa ditemukan," ucap Imam Jajali.

Rencananya jenazah Firdaus Ahmad Fauzi akan diterbangkan sore ini ke Jakarta untuk dilakukan dimakamkan di Bogor.

Sebelumnya, tim relawan berhasil menemukan pendaki asal Bogor Jawa Barat, Firdaus Ahmad Fauji, yang hilang di Gunung Binaiya, Maluku Tengah, pada 26 April 2025.

Firdaus hilang selama 21 hari, kini ditemukan tim relawan dalam kondisi tidak bernya (wafat). Mayat Firdaus ditemukan di kawasan Lembah Aimoto, Gunung Binaiya, pada Sabtu (17/5/2025).

Informasi yang berhasil dihimpun dari Fadli Djokja, salah satu relawan yang ikut dalam pencaraian itu menyebutkan, para relawan sudah berhasil menemukan korban, namun tim memerlukan kantong jenazah untuk melakukan evakuasi.

“Kami menemukan korban dalam kondisi sudah tidak bernaya dan saat ini kami memerlukan kantong jenazah untuk dievakuasi,” kata Fadli melalui saluran telepon selulernya kepada beritabeta.com, Sabtu siang.

Seperti diberitakan sebelumnya Firdaus Ahmad Fauzi, (27 tahun) adalah pendaki, asal Cibeureum, Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat.

Korban hilang saat perjalanan turun dari puncak Binaiya dengan lokasi terakhir yang diketahui berada di Pos Nasapeha, salah satu titik penting di jalur pendakian. Berdasarkan informasi dari saksi dan koordinat terakhir, upaya pencarian difokuskan di sekitar area tersebut.

Tim Search and Rescue Unit (SRU) 1 yang terdiri dari sembilan personel gabungan, diterjunkan sejak Selasa (13/5) untuk menelusuri titik hilangnya korban.

Pencarian dilakukan tidak hanya secara teknis, namun juga mengedepankan pendekatan kultural, dengan menggelar prosesi adat setempat.

Jasad Firdaus ditemukan di kawasan terjal yang dikenal sulit dijangkau. Wilayah ini terletak di antara jalur pendakian dan kawasan jurang, dengan akses terbatas serta risiko tinggi.

Gunung Binaiya sendiri merupakan gunung tertinggi di Provinsi Maluku, dengan ketinggian mencapai 3.027 mdpl, dan masuk dalam kawasan Taman Nasional Manusela.

Hingga saat ini, proses evakuasi jenazah masih berlangsung. Tantangan cuaca ekstrem dan medan terjal menjadi hambatan utama bagi tim penyelamat (*)

Pewarta : Edha Sanaky