BERITABETA.COM, Ambon – Meski di masa pandemic Covid-19 masyarakat dianjurkan untuk tetap di rumah, namun kondisi ini tidak berpengaruh terhadap peningkatan kehamilan di Kota Ambon.

Kondisi kota Ambon berbeda dengan Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat yang mengalami peningkatan jumlah ibu hamil hingga 105 persen.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon Welly Patty membeberkan hal itu kepada wartawan di Ambon, Selasa (22/9/2020).

Patty mengakui, di masa pandemi Covid-19 ini, angka kehamilan di Kota Ambon menurun. Hal ini dibuktikan dengan rincian angka kehamilan yang tersebar di lima kecamatan di kota Ambon.

Ia menguraikan, di Kecamatan Sirimau mulai bulan Maret sebanyak 738, kemudian masuk Juni dan Juli turun menjadi 704. Kecamatan Nusaniwe bulan Maret sebanyak 302, kemudian Juni dan Juli sebanyak 252.

Kemudian, di Kecamatan Baguala pada bulan Maret sebanyak 208, Juli sebanyak 192. Kecamatan Teluk Ambon pada bulan Maret sebanyak 135 Juli sebanyak 130. Dan Kecamatan Leitimur Selatan pada bulan Maret sebanyak 31, Juli sebanyak 30.

“Dari data ini sudah bisa dilihat, sejak bulan Maret saat  wabah Covid-19 menerjang Ambon, angka kehamilan menurun jika dibandingkan dengan sebelum Covid-19,” jelasnya.

Ia menjelaskan, penurunan angka kehamilan di Kota Ambon ini terjadi, karena di masa pandemic Covid-19 di 50 desa/kelurahan kota Ambon telah diberikan peringatan dari BKKBN Pusat, untuk setiap kader dapat membagikan pil KB untuk mengantisipasi, mengingat  saat ini akses ke Fasilitas Kesehatan (Faskes) terbatas.

Peringatan ini dilakukan dengan cara petugas DPPKB  menjemput bola di setiap desa dan kelurahan dengan membagikan pil KB, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kehamilan, masyarakat yang tidak mengambil pil KB, para kader dan petugas lansung mengantar pil ke rumah masyarakat.

“Jadi kalau masyarakat tidak datang mengambil pil KB, kader-kader turun lansung ke dan membagikan kepada mereka, karena kami sudah menugaskan 1 petugas 2 Desa dan Kelurahan”terang Patty (BB-DIO)