BERITABETA, Saumlaki – Dalam rangka memaksimalkan penukaran uang lusuh di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T), Bank Indonesia (BI) menyiapkan modal Rp7,3 miliar dalam ekspedisi Kas Keliling di wilayah perairan Provinsi Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Ekspedisi Kas Keliling kali ini kami siapkan Rp7,3 miliar.  Semua difokuskan untuk menukarkan uang lusuh milik masyarakat di pulau 3T,” kata Ketua Tim Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T Bonaryadi di Kota Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku, Minggu (04/11/2018).

Demikian disampaikan Bonaryadi berkaitan dengan kesiapan BI dalam kegiatan tersebut yang sudah dimulai sejak 1 November 2018 dan akan berakhir pada 9 November pekan depan di Kupang.

Menurut dia,  di setiap pulau 3T jumlah modal yang disiapkan berbeda-beda. Untuk Pulau Kesui di Kabupaten Seram Timur pihaknya menyiapkan Rp500an juta.

Sementara itu di pulau Kei Kecil pihaknya menyiapkan Rp2 miliaran, dengan harapan agar semua modal itu habis.

“Namun di dua pulau yang kami singgahi itu target yang diharapkan tidak tercapai,” kata dia.

Untuk Pulau Kesui kata dia, hanya tercapai sekitar Rp140 juta, sementara untuk pulau Kei Kecil dari modal yang disiapkan sebesar Rp2 miliaran, hanya tercapai sekitarRp300 juta.

Jika tidak terpenuhi target di dua pulau itu, selanjutnya pada beberapa pulau lainnya di wilayah Maluku, pihaknya akan berusaha agar bisa terpenuhi target yang diharapkan.

Bank Indonesia-TNI AL kembali mengelar Ekspedisi Kas Keliling ke pulau-pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar.

Dalam kegiatan yang dilakukan sudah ke 48 kali ini, pihaknya akan menyinggahi tujuh pulau 3T yang ada di wilayah Maluku yang berbatasan dengan Timor Leste, serta sejumlah pulau di NTT yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia.

Kegiatan yang digelar itu berupa penukaran uang lusuh atau tak layak edar, sosialisasi ciri keaslian rupiah, serta bakti sosial berupa pengobatan gratis. (BB-DIO)