BERITABETA.COM, Ambon – Lima pemain muda keturunan Belanda-Indonesia dinilai layak untuk bergabung dengan Timnas Indonesia. Mereka memiliki reputasi yang dianggap mampu mendompleng Timnas Indonesia untuk bangkit dalam kancah sepak bola dunia.

Seperti dirilis oleh www.cnnindonesia.com pecinta sepak bola Indonesia menilai ada lima pemain muda yang layak dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia pada masa mendatang.

Tiga diantaranya merupakan warga Belanda keturunan Maluku masing-masing,  Keziah Veendorp,  Djazz Manusama dan Jaell Hattu. Dan dua lainnya adalah Darren Sidoel dan Sandy Walsh.

Berikut ketiga  calon pemain naturalisasi muda Indonesia dengan usia dibawah 25 yang dihimpun dari berbagai sumber:

Keziah Veendorp

Keziah Veendorp

Nama Keziah Veendorp mulai menjadi buah bibir di kalangan pecinta sepak bola Indonesia. Itu terjadi ketika dirinya mengaku ingin dinaturalisasi dan siap membela Timnas Indonesia.

Bahkan media olahraga Vietnam, Bongda, mengatakan jika Keziah menjadi salah satu pemain asing yang bakal dipanggil pelatih Indra Sjafri ke skuat Timnas Indonesia U-22 jelang Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 lalu.

Meski sampai sekarang pemain berusia 22 tahun tersebut belum sekalipun dipanggil Timnas, namun Keziah mengaku siap untuk menjadi WNI dan membela skuat Garuda.

“Saya ingin menjadi warga negara Indonesia dan membela Timnas. Tetapi saya masih harus mengurusi paspor saya terlebih dahulu,” ucap Keziah Veendorp kepada seperti dikutip INDOSPORT.

Mantan kapten Timnas Belanda U-18 tersebut mengaku jika ia memiliki darah Indonesia yang berasal dari kakek dan neneknya.

Kakek serta nenek Keziah Veendorp berasal dari Maluku, tepatnya dari Negeri Haria, Saparua dan Porto, Saparua. Sementara kedua orang tua Keziah merupakan warga Belanda asli.

“Kakek saya dari Haria Saparua, sedangkan nenek saya dari Porto Saparua. Tapi, ibu saya lahir di Belanda dan ayah saya juga. Mereka orang Belanda asli.” ucap Keziah.

Djazz Manusama

Djazz Manusama

Manusama adalah seorang pemain sepak bola keturunan Indonesia berlabel lulusan Feyenoord, saat ini diketahui sedang menganggur. Menerka dari namanya saja yang tertera Manusama (marga masyarakat Maluku), terlihat jelas kalau Djazz punya darah keturunan Indonesia.

Situs Transfermarkt pun turut mengamininya. Transfermarkt menuliskan profil Djazz sebagai seorang pemain asal Belanda yang turut memiliki kewarganegaraan Indonesia.

Terlepas dari status kewarganegaraannya, Djazz dahulu punya karier yang cukup cemerlang. Semasa masih remaja, Djazz menimba ilmu sepak bola di salah satu klub ternama Eredivisie Belanda, Feyenoord.

Karier juniornya terbilang pesat. Perlahan tapi pasti, Djazz sejak tahun 2012, bisa naik level terus menerus dari Feyenoord Youth, Feyenoord U-17, Feyenoord U-18, hingga Feyenoord U-19.

Sayangnya, pada tahun 2015, Djazz dilepas oleh Feyenoord. Ia kemudian melanjutkan karier bersama tim kasta bawah Liga Belanda, Alphense Boys, setahun setelahnya.

Namun, karier Djazz di Alphense Boys hanya bertahan sampai bulan Januari 2018 saja. Ia dilepas Alphense Boys dan hingga kini belum memiliki klub lagi, alias menganggur.

Jaell Hattu

Jaell Hattu

Jaell Hattu merupakan pemain Belanda yang memiliki darah keturunan Indonesia. Jika melihat dari marga yang di belakang namanya, pasti dapat diketahui Jeal adalah keturunan Maluku yang berasal dari Negeri Haria, Pulau Saparua.

Pemain yang saat ini masih berusia 21 tahun tersebut memulai kariernya bersama klub ternama di Belanda, yakni VV-Venlo. Bersama akademi VVV-Venlo ia bertahan selama dua musim, yakni 2011-2013.

Setelah itu, ia berhasil mendapatkan kesempatan bermain berasma klub muda ternama Eredivisie Belanda, PSV Eindhoven. Jaell Hattu telah memainkan banyak pertandingan bersama PSV U-17, U-19 dan U-21.

Ketika memasuki musim 2019/20, Jaell Hattu tidak mendapatkan perpanjangan kontrak dari klub legendaris Belanda tersebut. Alhasil, ia mengakhiri kebersamaannya dengan PSV selama kurang lebih empat tahun.

Selama berkarier di PSV, menurut laporan situs Transfermarkt, Jaell Hattu diberikan kesempatan tampil sebanyak 55 kali di level berbeda (U-19 dan U-21). Dari 55 kesempatan itu, Jaell Hattu berhasil mencetak 5 gol dan menyumbangkan 2 assist di berbagai ajang.

Jaell Hattu sendiri juga berhasil mendapatkan kepercayaan untuk mengisi skuat Timnas Belanda U-15, U-16, dan U-17.  Menurut laporan Transfermarkt, dirinya tampil sebanyak 6 kali dalam tiga level berbeda.

Kesempatan terbanyaknya ia mainkan saat tampil bersama Timnas Belanda U-16 pada 2013 lalu. Saat itu ia memainkan 3 pertandingan persahabatan melawan Belgia U-16, Prancis U-16, dan Serbia U-16.

Pada Timnas Belanda U-15, Jaell Hattu diberi kesempatan tampil sebanyak dua kali di laga uji coba melawan Belgia U-15 dan Jerman U-15. Sayangnya, Jaell Hattu tidak memberikan kemenangan dalam dua laga tersebut.

Maluku sendiri memang dikenal sebagai gudang para pemain sepak bola dunia. Beberapa pemain top Liga Indonesia yang lahir dari provinsi ini antara lain Alfin Tuasalamony, Ricardo Salampessy, Zulham Zamrun, dan Stefano Lilipaly (BB-DIO)