BERITABETA.COM, Ambon - Anggota Komisi VII DPR RI, Mercy Chriesty Barends, menggelar bimbingan teknis [Bimtek] yang merupakan hasil kolaborasi dengan  Ditjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Bimtek ini diikuti oleh sebanyak 220 wirausaha baru yang tersebar di empat kabupaten/kota se- Maluku.

Kegiatan ini berlangsung sejak Rabu 5 Juli di Kota Ambon  dengan melibatkan sebanyak 40 peserta. Kemudian, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sebanyak 40 peserta, Kepulauan Tanimbar sebanyak 60 peserta dan Kepulauan Aru sebanyak 80 peserta.

Dalam kesempatan itu, Anggota Komisi VII DPR RI ini mengaku, kegiatan Bimtek ini sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, sekaligus menjadi bekal bagi mereka dalam meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.

Dikatakannya, dengan berbagai pelatihan dan peningkatan keterampilan teknis maka wirausaha baru, idustri kecil menengah [IKM] akan semakin tangguh menghasilkan peluang usaha, menghasilkan produk berkualitas serta mampu mengankses dan bersaing di pasar secara fisik maupun dalam jaringan (daring).

"Bimtek yang dilakukan seperti ini tidak hanya berdampak terhadap ketrampilan teknis wirausaha baru IKM tetapi secara umum meningkatkan pendapatan dan ekonomi keluarga dan lingkungan sekitar, serta menghasilkan tenaga kerja baru yang mandiri mandiri khususnya di empat kabupaten/kota di Maluku," katanya.

Politisi PDI-Perjuangan ini juga meminta, agar pemerintah daerah di Provinsi Maluku agar dapat melkaukan kolaborasi yang sama untuk meningkatkan kemandirian wirausaha baru.

“Khususnya di sektor industri kecil dan menengah, karena mereka dinilai berdampak besar terhadap pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19,” tandasnya kepada media di Ambon.

Menurutnya, kolaborasi cerdas semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah provinsi maupun Kabupaten/kota sangat diperlukan untuk meningkatkan kemandirian wirausaha baru IKM di masing-masing daerah," kata Mercy.

Ia juga berharap, pemerintah daerah, khususnya Dinas Perindustrian di setiao kabupaten/kota agar dapat melakukan pendampingan secara berkesinambungan dan tepat sasaran, memperkuat upaya pemberdayaan, ikut membantu mengakses modal, tenaga kerja, serta akses pemasaran produk, disamping suasana kondusif bagi pertumbuhan wirausaha baru IKM di masing-masing wilayah.

Para pelaku usaha yang mengikuti Bimtek juga diharapkan dapat menjadi mandiri sekaligus role model bagi pengembangan wirausaha baru IKM di provinsi Maluku, sekaligus menjadi best practices berbasis kepulauan.

Anggota DPR RI dapil Maluku itu memandang kondisi pandemi COVID-19 yang semakin teratasi, hendaknya menjadi peluang besar bagi kebangkitan usaha kecil dan menengah di provinsi Maluku agar tampil sebagai wirausaha mandiri dan berdaya saing.

Bimtek tahap pertama yang dikhususnya di Kota Ambon, Kabupaten SBB, Kepulauan Aru an Kepulauan Tanimbar, mengintegrasikan sembilan jenis pelatihan, diikuti kaum ibu, pemuda, lulusan perguruan tinggi serta pelaku industri rumah tangga serta industri kecil.

Bimtek di Kota Ambon digelar dengan dua jenis pelatihan yakni ikan asap cair dan daur ulang limbah. Sedangkan di Kabupaten SBB khusus untuk kerajinan plastik dan perbaikan elektronik.

Sementara di Kabupaten Kepulauan Tanimbar peserta Bimtek diajarkan tentang pengolahan pangan berbasis hasil laut, anyaman daun lontar dan perbaikan mesin motor temple.

Kemudian untuk Kepulauan Aru dengan jumlah peserta terbanyak yakni 80 orang dikhususkan untuk pengelolaan daging ikan, anyaman lidi, perbaikan telepon seluler serta reparasi mesin kapal angkutan (*)

Editor : Redaksi