BERITABETA.COM, Bula — Sudah sejak lama dibiarkan tidak terurus, lokasi breeding center [pusat pengembangbiakan] milik Dinas Pertanian [Distan] Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT] di kawasan Namatimur, Desa Bula Air,  kini kembali difungsikan.

Distan setempat mulai Melakukan  pembersihan kawasan tersebut untuk kepentingan sejumlah program.

Sekretaris Dinas Pertanian SBT Surahman kepada beritabeta.com di Bula mengatakan  pada Desember 2022 lalu, pihaknya mulai melakukan kegiatan pembersihan lahan seluas 25 hektar itu.

"Pembongkaran lahan ini dimulai sejak Desember 2022, jadi bulan desember itu kita mulai perencanaan pembongkaran lokasi Breeding Center Namatimur ini," ungkap Surahman,  Selasa (17/01/2023).

Menurutnya,  pada 14 Januari 2023 pekan kemarin, Dinas yang dipimpin Hasanudin Kilian itu mulai mencanangkan lokasi tersebut sebagai Edu Agro Wisata Wallance Nusantara.

Dimana, lokasi ini akan dikembangkan dengan beberapa jenis tanaman, mulai dari tanaman holtikultura, tanaman pangan, perkebunan dan peternakan.

"Lokasi ini akan dijadikan sebagai tempat wisata buah di SBT. Disamping sebagai agro wisata, ini juga akan dijadikan sebagai edukasi bagi pemangku kepentingan, baik dari dinas, dari pelajar maupun daei peneliti tentang tanaman yang ada di Breeding Center Namatimur," ungkapnya.

Dia mengaku, sebagai langkah awal yang dilakukan, pada 14 Januari 2023 itu dia bersama sejumlah Kepala Bidang [Kabid], staf dan penyuluh pertanian melakukan penanaman perdana berupa 800 anakan jeruk pada areal kurang lebih 2 hektar.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura ini berharap, melalui penanaman jeruk ini, kedepan ketersediaan jeruk untuk wilayah SBT terpenuhi dan bisa mensuplai kebutuhan permintaan jeruk pada beberapa pasar di Provinsi Maluku maupun Papua.

"[Tanaman jeruk] ini merupakan tanaman holtikultura dengan beberapa jenis farietas. Kedepan juga kita siapkan lokasi untuk penanaman mangga, rambutan, alpukat maupun durian Gumumae yang merupakan durian unggul SBT yang pernah di-SK-kan oleh Kementerian Pertanian." akuinya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi