BERITABETA.COM, Masohi - Kongres Biasa Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI)  Maluku Tengah (Malteng) diharapkan mampu menghasilkan potensi  sepakbola yang merata di Malteng.

Hal ini disampaikan Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Maluku, Sofyan Lestaluhu saat diwawancara awak media pada Kongres Biasa Askab PSSI Malteng, di Gedung PKK Kota Masohi, Sabtu (18/12/2021).

Lestaluhu mengatakan, selama ini sepakbola di Malteng identik dengan Jazirah Leihitu dan Salahutu. Selain itu, Kota Masohi juga termasuk salah satu daerah yang memproduksi pemain sepkbola, tetapi secara kuantitas  tidak terlalu banyak.

Untuk itu, dengan kepengurusan baru hasil Kongres ini,  kiranya dapat membuat suatu program yang dapat melahirkan lebih banyak lagi pemain-pemain sepakbola dari Kota Masohi, Tehoru, Telutih ataupun Kobi.

“Malteng seperti apa yang saya sampaikan tadi merupakan gudangnya pemain Nasional,” ungkap Lestaluhu.

Selain pemain, Lestaluhu juga menginginkan lebih banyak lagi pelatih ataupun wasit yang dicetak dari wilayah Kota Masohi dan sekitarnya.

“Program coaching clininc, melakukan pelatihan-pelatihan dengan mendatangkan pelatih-pelatih berlisensi A seperti Imran Nahumarury harus dilakukan oleh Askab PSSI Malteng,” pintanya.

Menurutnya, pelatih berlisensi A bisa didatangkan agar bisa memberikan pelatihan para pelatih sepakbola di Sekolah Sepakbola (SSB) atau di klub-klub sepakbolah di Malteng.

Lestaluhu juga menyampaikan klub-klub yang hadir saat Kongres adalah klub yang sudah terverifikasi.

“Ada tujuh klub yang sudah terverifikasi dan hadir dalam kongres ini,” pungkas Lestaluhu.

Seperti  diberitakan sebelumnya, Kongres PSSI Malteng ini dibuka oleh Asisten I Setda Malteng Bidang Pemerintahan, Wem Istia mewakili Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua. Dalam sambutannya Bupati Malteng menyampaikan, secara kuantitatif maupun kualitatif, potensi dan bakat sepakbola anak-anak di Malteng sangatlah besar, sehingga sangat berpeluang untuk dibina dan dikembangkan ke arah yang lebih professional.

“Tentunya hal ini menjadi tantangan bagi  PSSI ke depan, agar mampu menciptakan prestasi-prestasi gemilang dalam dunia persepakbolaan di daerah ini,” tutur Tuasikal.

Bupati dua periode ini juga mengakui sejak pandemic Covid-19 yang terjadi di awal tahun 2020, pemerintah memberlakukan pembatasan seluruh aktifitas social termasuk kegiatan-kegiatan olahraga sepakbola.  Namun seiring berjalannya waktu, saat ini tingkat penyebaran Covid-19 di Malteng mulai bisa dikendalikan sehingga perlahan-lahan semua aktifitas sosial berangsur-angsur kembali pulih (*)

Pewarta : Edha Sanaky