BERITABETA.COM, Bula – Aksi pembakaran Pos Jaga di Kantor Satpol PP Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menyulut berbagai keprihatinan. Selain soal aksi yang diakukan puluhan Anggota Satpol PP SBT itu, proses pemadaman api pun dilakukan oleh personil Polres SBT dengan menggunakan gayung.

Kondisi ini terjadi akibat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) SBT sampai saat ini tidak punya mobil pemadam kebakaran (Damkar.

Pantauan media ini di lokasi kejadian, sejumlah anggota Polres SBT terpaksa harus menggunakan peralatan seadanya saat melakukan pemadaman pada Pos Jaga Kantor Satpol SBT yang dibakar oknum anggota honorer pada kantor tersebut, Rabu siang (21/4/2021).

Sejumlah anggota Polres SBT melakukan pemadaman api menggunakan air got di depan kantor Satpol PP. Hingga beberapa waktu kemudian, sebuah mobil yang ditumpangi Kasat Reskrim Polres Seram Bagian Timur, Iptu La Belly membawa satu ember air untuk digunakan memadamkan api di dalam pos.

Apesnya, kebakaran itu terjadi pada instansi Satpol PP yang menjalani tupoksi dalam mengurusi kebakaran lingkungan pemukiman sesuai Perda SBT Nomor 7 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah SBT.

Diberitakan sebelumnya, salah satu pemuda Bula Fitrah Bugis kepada beritabeta.com menjelaskan, bencana kebakaran sudah seringkali terjadi di kota Bula yang banyak korban baik materi hingga nyawapun tidak bisa terhindarkan.

Dia menyarankan pemerintahan Mukti - Idris sudah harus bergerak cepat merespon masalah ini dengan melakukan evaluasi terhadap SKPD maupun Badan yang menaungi.

"Pemda sudah seharusnya bertindak cepat dengan melakukan evaluasi kepada SKPD maupun Badan yang menanggulangi Kebakaran, jangan sampai peristiwa ini terulang dan memakan korban lebih banyak" kata Bugis kepada beritabeta.com, Minggu (4/4/2021).

Dari informasi yang diperoleh media ini di Bula menyebutkan, setiap kali bencana kebakaran terjadi di Kota Bula, yang paling sigap hanya Calrez dan Citic CEL, termasuk TNI dan Polri. Padahal, Pemkab SBT memiliki OPD yang khusus bertugas menangani persoalan bencana di daerah.

Dia juga menyayangkan, semenjak periode pertama hingga periode keempat usia kabupaten ini, Pemkab SBT tidak memiliki mobil pemadam kebakaran (Damkar) yang layak untuk mengatasi masalah kebekaran.

"Beta seng tau kenapa sampai saat ini belum ada Damkar? Apakah memang tidak ada Dinas atau badan yang mengurus soal Kebakaran?" sentil Bugis

Dia berharap Pemkab SBT  tidak menganggap ini masalah sepele, tapi sudah harus mencari solusi agar kedepan jika ada kabakaran petugas Damkar kita sudah siap untuk melayani kevakaran yang sudah seringkali terjadi. (BB-AZ)