Sebut saja penghargaan sebagai Aktor Utama Terbaik dalam Taksi FFI 1991 dan Penghargaan Surjosoemanto dari BP2N (Dewan Film Nasional) tahun 1997, cukuplah membuktikan bahwa karir ayah dua anak ini tidak bisa dibilang main-main.

Hingga pada tahun 2007, setelah genap 38 tahun berkibar di dunia hiburan, Rano secara mengejutkan mengumumkan niatnya untuk terjun dalam dunia politik.

Niat tersebut diumumkan mendekati waktu Pilkada DKI Jakarta, namun, sebentar saja diumumkan niatnya, pada akhirnya ia tak ikut mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada periode tersebut.

Pada akhir tahun 2007, nama Rano kembali muncul di permukaan, bukan karena ia membintangi film terbaru, tapi karena ia mengumumkan pencalonan dirinya pada Pilbup Tangerang bersama Ismed Iskandar.

Pada pemilukada tersebut, pasangan Ismed-Rano berhasil mengantongi suara terbanyak, sehingga saudara dari Tino Karno dan Suti Karno ini berhak atas jabatannya sebagai Wakil Bupati Tangerang.

Namun, sayangnya jabatan itu hanya sebentar saja dipegang karena pada 2011 Rano mengundurkan diri dari jabatan untuk mencalonkan diri sebagai Cawagub Banten bersama Ratu Atut Chosiyah.

Dalam pemilukada tersebut, pasangan Atut-Rano mendapatkan perolehan suara terbanyak dan berhak memimpin Banten dalam periode 2012-2017.

Kini kondisinya jauh berbeda. Dilansir dari Sosok.id, karena pola makannya terjaga membuat bobot Rano Karno turun 8 kg.

"Kita malah buka pake gorengan aja sama air. Makan mah biasanya abis tarawih gitu. Ya alhamdulilah sudah biasa, saya hampir turun 8 kilo nih," ujar si Doel.

Dewi Indrianti juga harus mau tak mau ikut turun tangan menyiapkan kebutuhan obat-obatan untuk sang suami.

"Ya bukan diomelin istri, tapi dibilangin aja kalau bisa jangan terlalu banyak aktivitas. Badan belum terlalu fit juga," kata Rano Karno.

Meski begitu, Rano Karno tak mau memanjakan dirinya, sebagai seorang publik figur, Rano Karno tetap ingin berkarya di industri hiburan tanah air (*)

Editor : Redaksi