BERITABETA.COM, Ambon – Nisrina Alifa Tunny, siap mewakili Maluku di ajang Pemilihan Putri Remaja Indonesia 2020 yang akan berlangsung di Jakarta tanggal 31 Oktober mendatang. Kesiapan nona Ambon yang biasa disapa Ririn ini juga mendapat dukungan penuh dari sejumlah pejabat di Maluku.

Salah satunya adalah Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno yang secara langsung meluangkan waktu bertemu dengan gadis kelahiran 13 Desember 2006 itu.

Wagub secara spontan menyatakan mendukung sepenuhnya Nisrina sebagai perwakilan Maluku di ajang bergengsi tersebut.

Saat menerima kunjungan Nisrina di ruang kerjanya, Senin (12/10/2020), Wagub meminta agar siswi kelas 3 SMP Lentera Harapan Ambon itu fokus dalam mempersiapkan diri dan mental untuk mengikuti ajang pemilihan Putri Remaja Indonesia tahun 2020.

“Nisrina harus siap ya, terutama mental, sebab kamu di kompetisi nanti membawa nama Maluku,” kata Wagub.

Menurutnya, dengan membawa nama Maluku di ajang nasional tersebut, maka ada tanggungjawab yang diemban putri berusia 14 tahun tersebut.

“Ini prestasi yang membanggakan, jadi Nisrina harus bangga dengan itu, karena tidak semua orang berkesempatan untuk berada di posisi kamu,” ujarnya.

Wagub berharap, masyarakat Maluku dimana saja berada dapat memberikan dukungan dan doanya kepada Nisrina, sehingga dalam kompetisi nanti dapat memberikan yang terbaik.

“Saya mengajak masyarakat Maluku, untuk mari kita berikan dukungan kepada Nisrina Alifa Tunny,” ajaknya.

Pada kesempatan itu, Nisrina Alifa menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan semua pihak kepadanya. Saat ini dirinya telah melakulan roadshow dan berjumpa dengan sejumlah tokoh di daerah dalam rangka menggalang dukungan.

Pemilihan Puteri Cilik Indonesia ini sama seperti ajang Puteri Indonesia/Miss Indonesia versi remaja sebagai icon remaja dan anak Indonesia yang nantinya akan aktif di kegiatan keremajaan dan sosial.

“Ajang ini diselenggarakan dalam rangka ikut mensukseskan program pemerintah dalam membentuk karakter anak Indonesia yang cerdas, kreatif dan bertakwa,” ujarnya.

Peserta dari seluruh provinsi di Indonesia yang berhak mengikuti grand final pada 31 Oktober nanti adalah peserta yang sudah lolos dari beberapa tahapan seleksi, baik dari seleksi online maupun seleksi langsung.

Karantina akan di lakukan di Jakarta selama 5-6 hari dengan kegiatan dan pembekalan dari mentor professional dibidangnya (BB-DIO)