BERITABETA, Ambon – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Maluku menggelar sosialisasi program pemberian tablet tambah darah (TTD) di sejumlah SMA di kota Ambon. Kegiatan ini melibatkan 4 SMA di kota Ambon antaranya, SMA Negeri 1 Ambon, SMA Negeri 2 Ambon, SMA Negeri 11 Ambon dan SMA Al-fatah Ambon.

Kegiatan yang dilangsungkan dengan konsep road show ini dimulai sejak tanggal 3-5 Oktober 2018, mengusung tema “Aku tahu,  aku peduli,” difokuskan kepada remaja putri dengan puncak acara dipusatkan di Auditorium Universitas Pattimura – Ambon.

Demikian rilis yang disampaikan  Dinkes Provinsi Maluku kepada redaksi beritabeta.com di Ambon, Sabtu (6/10/18).

Kepala Dinkes Provinsi Maluku Dr. Mikyal Pontoh, M. Kes mengatakan, kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari program pemerintah pusat yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada remaja putri akan pentingnya TTD, sebagai upaya pencegahan risiko anemia.

Kegiatan yang  juga melibatkan sejumlah pihak terkait atau lintas sektor antaranya,  pendidikan dan pemberdayaan perempuan  di Maluku. Program ini dilakukan untuk mengurangi risiko anemia, yang bila diderita ibu hamil bisa berpotensi melahirkan bayi stunting (kekerdilan akibat kurang gizi).

“Remaja putri mengalami siklus haid rutin yang mengurangi darah dalam jumlah cukup banyak. Pola makan serta gaya hidup yang kurang baik juga meningkatkan risiko anemia, sehingga program ini sangat membantu untuk mengatasi hal tersebut,”kata Kadis.

Menurut Kadis, program TTD merupakan program dari Kementrin Kesehatan dan sudah digelar di sejumlah daerah. Untuk Maluku kegiatan ini digelar dalam bentuk road show dengan mengunjungi sejumlah SMA.

Ditambahkan, pemberian TTD sangat diperlukan bagi remaja putri. Dan kegiatan ini dilakukan untuk meminimalisiasi perempuan usia muda. Kegiatan sosialisasi berupa road show di sejumlah sekolah itu, dilakukan untuk mendapatkan komitmen bersama dengan pihak sekolah agar dapat menetapkan 1 hari dalam seminggu, sebagai hari mengkosumsi TTD dan dilakukan sepanjang setahun.

“Jika seorang remaja putri menderita anemia dan kemudian hamil maka akan berpotensi melahirkan bayi dengan tubuh pendek (

Penjelasan terkait program TTD kepada remaja putri di geudng sekolah (dok. Dinkes)

stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR). Hal ini disebakan karena kurangnya supply oksigen dan makanan ke janin selama masa kehamilan,”tulisnya.

Oleh sebab itu,  untuk menghindari terjadinya hal tersebut maka, kegiatan sosialisai TTD menjadi penting untuk dilakukan kepada remaja putri di sejumlah sekolah.

“Jadi yang diberikan adalah TTD dengan  kandungan 60 mg Besi Elemental dan Asam Folat 400 ug untuki g menurunkan gejala kurang darah bagi remaja putri,”tandasnya.

Kegiatan TTD di akhiri dengan penutupan yang dilangsungkan di Kampus Unpatti dan diikuti sejumlah pihak.

Staf Ahli Gubernur Maluku Bidang Kemasyarakatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Ir. H. Halim Daties dalam sambutannya di puncak acara, berharap kegiatan sosialisasi TTD ini dapat menjadi sebuah momentum berharga bagi remaja putri yang kini mengeyam pendidikan di tingkat SMA.

“Kita harapkan ini dapat menjadi sebuah masukan pengetahuan bagi remaja putri, agar dapat akibat dan resiko yang dialami serta solusi yang harus dilakukan,” tandas Halim (BB/DIO)