BERITABETA.COM, Masohi – Wakil Bupati [Wabup] Maluku Tengah [Malteng] Marlatu Leleury, meminta kepada pemilik angkutan jasa transportasi laut berupa speed boat yang beroperasi di wilayah Maluku Tengah untuk menyiapkan alat keselamatan diri, berupa pelampung di armada yang dimiliki.

Permintaan ini dimaksud untuk meminimalisir potensi kecelakaan laut yang menyebabkan pengguna jasa trasnportasi tidak dapat diselamatkan, karena minimnya alat keselamatan.

“Nanti saya akan sampaikan kepada dinas terkait, harus bersama-sama mengontrol armada-armada speedboat yang beroperasi di Maluku Tengah. 

Mereka harus menerima dulu sosialisasi dan himbauan. Minimal memiliki pelampung,” kata Leleury kepada wartawan usai membuka kegiatan pelatihan potensi SAR, yang dIlaksanakan oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Ambon di Gedung PKK Malteng, Senin (21/3/22). 

Leleury juga menyarankan kepada pemilik speed boat dan masyarakat yang hendak melakukan perjalanan laut, serta para nelayan yang hendak melaut, agar mengetahui kondisi cuaca, dan juga diharapkan menyiapkan kelengkapan untuk menghindari risiko yang ada diperairan Malteng.

“Contoh yang paling kecil saja seperti speed boat yang saya lihat rata-rata mereka tidak melengkapi armada mereka dengan alat keselamatan, seperti pelampung. Para Nelayan yang memiliki ketinting atau longboat, juga saat  kehabisan bahan bakar, tidak membawa alat dayung atau alat mekanik mesin pada saat itu,” beber Wabup.

“Hal seperti ini harus kita pahami, bahwa kalau tidak dilengkapi dengan alat keselamatan, tentunya akan menimbulkan resiko yang sangat besar.  Pada akhirnya bisa merepotkan SAR karena begitu banyak kasus seperti ini,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Kantor SAR  Ambon Mustari mengatakan, pelatihan potensi SAR, penyelamatan di permukaan air di Masohi, dikarenakan Malteng memiliki luas wilayah laut yang mencakup lebih dari 95%.

Otomatis kata Mustari, aktifitas di wilayah perairan Malteng cukup berpotensi terjadi kecelakaan laut sangat besar, sehingga Basarnas Ambon memberikan pelatihan dan memberikan materi penyelamatan kepada instansi terkait, serta kelompok nelayan dan masyarakat. 

“Jadi jika nanti pada saat ada insiden kecelakaan laut, dia sudah bisa memberikan bantuan pertama, minimal dia bisa memberikan informasi kepada Basarnas bahwa ada kejadian kecelakaan laut di suatu tempat. Agar Basarnas bisa melakukan respon pertolongan. Pelatihan ini sangat bermanfaat sekali buat masyarakat di Malteng,” jelas Mustari. 

Kegiatan pelatihan teknis potensi pencarian dan pertolongan, teknik pertolongan dipermukaan air, yang diselenggarakan oleh Basarnas Ambon, berlansung sampai tanggal 26 Maret 2022, dan diikuti oleh 50 peserta, yang melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perhubungan Malteng, TNI/Polri serta Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala). (*)

Pewarta : Fandi Ahmat