Pencarian Selama 13 Hari, 25 ABK KM. Hentri Hilang Tanpa Jejak

BERITABETA.COM, Ambon – KM. Hentri mengalami kecelakaan atau terbakar hebat di perairan Kepulauan Tanimbar dan Pulau Tanimbar Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, pada 3 September 2021 lalu.
Akibat kecelakaan dahsyat itu dua orang awak kapal meninggal dunia, lima orang selamat, dan 25 orang dinyatakan hilang.
Tim SAR melakukan pencarian dan pertolongan terhadap 25 orang anak buah kapal (ABK) KM Hentri selama 13 hari atau sejak 8 - 21 September 2021.
Upaya pencarian terhadap puluhan awak Kapal Penangkap Cumi dari Pulau Jawa itu tak kunjung ditemukan. Mereka dinyatakan hilang tanpa jejak.
Para korban yang hilang tersebut awalnya berenang setelah kapal mengalami kebakaran dahsyat di laut lepas kepualaun Tanimbar pada 3 September lalu.
Karena tak ada tanda-tanda atau jejak dari para korban, maka pihak Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Ambon menghentikan operasi pencarian dan pertolongan pada Selasa, (21/09/2021).
Selama 13 hari unsur SAR yang terlibat dalam operasi pencarian ini masing-masing; Basarnas, TNI/POLRI, Bakamla Tual, Lanal Tual, dan Polres Tual.
Alutsista yang digunakan yaitu; KN. Sar Abimanyu, Kapal PSDKP Tual, Kapal KP 3002 Teluk Ambon Polairud Polda Maluku, dan Kapal-Kapal Nelayan. Hasilnya nihil. Fisik 25 korban tak seorang pun ditemukan oleh Tim SAR.
Kepala Basarnas Ambon Mustari dalam keterangannya menjelaskan, operasi pencarian dan pertolongan terhadap 25 orang ABK KM. Hentri itu sudah ditutup hari ini, Selasa 21 September 2021.
“Sejak diterimanya informasi musibah ini pada 8 September 2021 lalu, kami berkoordinasi dan mengerahkan unsur potensi SAR. Selama 7 hari melakukan pencarian terhitung tanggap 8 - 14 September Basarnas Ambon bersama unsur potensi SAR, kami belum menemukan tanda-tanda maupun informasi tentang keberadaan 25 orang korban KM. Hentri itu,” ungkap Mustari kepada wartawan di Ambon, Selasa (21/09/2021).
Setelah melakukan evaluasi, kata Mustari, Basarnas Ambon memperpanjang atau menambah watu 3 hari (15 - 17 September 2021), untuk melakukan pencarian lanjutan. Namun operasi pencarian terhadap puluhan korban tersebut belum membuahkan hasil alias nihil.
Jejak atau tanda-tanda tentang keberadaan para korban juga tak ditemukan oleh Tim Basarnas Ambon dan unsur potensi SAR.
“Basarnas Ambon kembali menambahkan 3 hari untuk upaya koordinasi dengan masyarakat dan instansi terkait di Maluku Tenggara dan Kepulauan Tanimbar terhitung pada 18-20 September 2021,” tambah Mustari.
“Namun hingga saat ini (Selasa 21 September 2021), tidak ada informasi dari masyarakat atau instansi terkait tentang 25 orang korban tersebut. Belum diketahui keberadaan mereka. Kedepan, bila ada informasi atau tanda-tanda terkait keberadaan para korban, maka operasi SAR akan kami buka kembali,” timpal Mustari.
Diketahui, sebelum mengelami kecelakaan sadis di wilayah Perairan Kepulauan Tanimbar, Maluku, KM. Hentri berangkat dari pelabuhan Muara Angke pada 15 Agustus 2021 dengan tujuan Merauke Provinsi Papua.
Tiba di perairan Kepulauan Tanimbar dan Pulau Tanimbar Kabupaten Maluku Tenggara kapal ini mengalami musibah kebakaran pada 3 September 2021.
Akibat kecelakaan hebat itu dua orang ABK meninggal dunia karena terkepung api saat kapal terbakar. Sedangkan 5 orang selamat, dan 25 orang ABK lainnya dinyatan hilang.
Identitas Awak KM. Hentri;
Ardian Rahman – Sukabumi (Selamat), Hengki – Palembang (Selamat), Asep Suryana – Sukabumi (Selamat), Angga Framudya – Sukabumi (Selamat), dan Lasari – Ambon (Selamat).
Korban Hilang; Cikun, Adam Fauzan - Sukabumi, Resa Rendy - Jakarta, Imron - Jakarta, Maman - Sukabumi, Suhendar - Sukabumi, Indra - Sukabumi.
Ada pula Wawan - Jakarta, Angga - Jakarta, Adam-Sukabumi, Suparman - Sukabumi, Yusuf - Sukabumi, Andri – Sukabumi. Salim-Sukabumi, Damar-Sukabumi, Agus - Jakarta.
Lalu Didin-Sukabumi, Heru-Sukabumi, Tomi, Anggi-Cianjur, Saputra-Jakarta, Bayu-Jawa Timur, Putra-Jakarta, Akmal-Jakarta, Arifin-Sukabumi, dan Ade Setiawan – Sukabumi. (BB-RED)