BERITABETA.COM – Nikotin dalam rokok diklaim memiliki efek baik dalam membantu pencegahan virus corona (COVID-19). Klaim ini disampikan peneliti asal Prancis yang telah melakukan pengujian soal nikotin.

Membijaki temuan ini, nikotin kemudian kini dimasukkan ke dalam plester yang sebelumnya telah dimodifikasi lalu ditempelkan pada bagian badan, seperti lengan.

Cara tersebut diuji oleh para ilmuwan di Prancis sebagaimana dikutip beritabeta.com dari laman Daily Mail yang juga membuktikan, bahwa proporsi perokok terinfeksi virus corona jauh lebih rendah dibandingkan populasi umum.

Berdasarkan data yang dihimpun, kemudian dilakukan sebuah studi lanjutan terkait nikotin yang berpotensi menghentikan Covid-19 dalam menginfeksi sel pada tubuh.

Studi tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa nikotin dapat mencegah sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap infeksi virus corona.

Dokter di sebuah rumah sakit besar di Paris, Prancis menemukan tingkat perokok yang rendah di antara pasien positif COVID-19. Oleh karenanya, Prancis berencana memberikan plester nikotin tersebut untuk para pasien sebagai salah satu upaya pencegahan.

Selain penelitian di Prancis, Tiongkok telah melakukan hal sejenis saat pandemi pertama kali menjangkit wilayah mereka dan menemukan 6,5 persen pasien COVID-19 adalah perokok.

Hasil studi dari Centers for Disease Control di Amerika Serikat (AS), menyatakan hanya 1,3 persen pasien yang dirawat di rumah sakit adalah perokok dibandingkan 14 persen lainnya.

Pitie Salpetriere peneliti asal Prancis kini membuat plester nikotin, yang  digadang dapat menguji penemuannya pada 480 pasien positif virus corona.

Sebanyak 150 orang pasien yang ia uji telah berhasil sembuh sementara sisanya masih harus melakukan proses penyembuhan.

Pitie Salpetriere mengatakan, perokok yang terjangkit positif virus corona jumlahnya jauh sedikit. Bila memiliki gejala juga cenderung kurang serius atau ringan.

“Studi lintas seksi kami menyimpulkan bahwa mereka yang merokok setiap hari jauh lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami infeksi bergejala atau parah dengan SARS-CoV-2 dibandingkan dengan populasi umum,” tulis studi tersebut.

Efek yang terlihat pun cukup signifikan, namun tim penelitian tidak menganjurkan siapa pun mulai merokok karena memiliki risiko kesehatan yang fatal.

Ahli Neurobiologi Prancis, Jean-Pierre Changeux yang meninjau penelitian tersebut, mengatakan kepada The Guardian bahwa nikotin dapat menghambat virus memasuki sel-sel tubuh.

Ia  juga berteori nikotin dapat mengurangi reaksi berlebihan pada sistem kekebalan terhadap virus corona yang mengarah pada komplikasi serius.

Dengan begitu, para peneliti memverifikasi hasil penelitian tersebut dengan memberikan plester nikotin kepada pasien yang tengah berada di sejumlah rumah sakit.

Khususnya untuk mereka yang berada dalam perawatan intensif dan pekerja medis garis depan sebagai upaya pencegahan virus corona agar tak menjangkit lebih parah. Kini, para peneliti di dunia memang tengah berlomba menciptakan vaksin atau segala bentuk pencegahan agar manusia terhindar dari paparan COVID-19.

Di antaranya seperti menggunakan plasma darah pasien yang sebelumnya positif virus corona hingga rencana tes antibodi sebagai pengganti vaksin (BB-DIP)