Kasus Corona di Dunia Tembus 2 Juta, Amerika Tertinggi
BERITABETA.COM – Data terbaru berdasarkan informasi Center for Systems Science and Engineering oleh Johns Hopkins University menyebutkan total kasus virus corona (Covid-19) sudah menembus dua juta.
Dilaporkan ABC News, Selasa (14/4/2020), laju peningkatan kasus Virus Corona jenis baru itu sangatlah cepat. Pasalnya, baru awal April ini pasien Covid-19 mencapai 1 juta orang. Kasus di AS adalah yang tertinggi dengan 581 ribu kasus. Saat ini total orang yang dites Virus Corona baru di AS mencapai 2,9 juta orang.
Virus SARS-CoV-2 pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China. Wuhan baru saja selesai lockdown dan China kini waspada terhadap warga asing yang berpotensi membawa virus ini ke negara mereka.
Berdasarkan jumlah kasus, China kini tak masuk lima besar kasus infeksi Virus SARS-CoV-2 di dunia. Lima negara dengan kasus tertinggi adalah AS, Spanyol, Italia, Prancis, dan Jerman.
Meski demikian, intelijen AS meragukan kejujuran China dalam menyajikan data pasien Virus Corona jenis baru. Hingga hari ini atau Selasa (14/4/2020) pagi mencapai 1.912.923 kasus. Dari jumlah tersebut, pasien corona meninggal dunia tercatat sebanyak 118.966 orang.
Artinya persentase kematian atau fatality rate Virus Corona dunia adalah 6,21 persen. Bila dilihat kasus Virus Corona atau Covid-19 di setiap negara, maka kasus Virus Corona di Amerika Serikat adalah yang tertinggi sampai saat ini.
Di Negara Paman Sam itu, sedikit 577.842 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah kematian Pasien Corona di Amerika Serikat adalah 23.232 orang atau fatality rate-nya 4,02 persen.
Amerika Serikat telah melakukan penguncian di sejumlah kota atau negara bagian, seperti New York, untuk meneken penyebaran Covid-19. New York adalah negara bagian di Amerika Serikat paling parah terpapar Virus Corona.
Jumlah kasus Virus Corona di New York sampai hari ini adalah 195.749 kasus, jauh di atas kasus Corona di negara Spanyol, Italia dan negara-negara lain, termasuk di China.
Kenapa kasus Corona di Amerika tertinggi di dunia dan kenapa kasus Corona di New York lebih tinggi dari negara-negara lain di luar Amerika?
Apakah ini ada kaitan karena selama ini Amerika Serikat melakukan ‘perang’ dingin dengan China. Atau karena semata-mata alasan medis?
Gubernur New York Andrew Cuomo berulang kali mengatakan, bahwa kepadatan dan jumlah pengunjung asing menjadikan New York City tempat penyebaran ideal untuk penyakit menular.
Ibu kota keuangan AS tersebut berpopulasi 8,6 juta jiwa. Ada 10.000 orang per kilometer persegi, menjadikannya kota terpadat di Negeri “Uncle Sam”.
Jutaan penumpang kereta komuter berdesakan di kereta bawah tanah setiap hari, bahkan menjaga jarak di trotoar pun terkadang sulit karena saking sesaknya.
Ahli genetika AS memperkirakan bahwa virus corona mulai menyebar di NYC dari Eropa pada Februari, sebelum kasus pertama dikonfirmasi di New York pada 1 Maret 2020.
Sementara itu, jumlah kasus virus corona di China sampai saat ini hanya 83.213 kasus. Jika dilihat data coronavirus.jhu.edu, negara-negara dengan kasus Corona terbesar di dunia ternyata didominasi oleh negara dari Benua Eropa.
Dari 10 negara dengan kasus Covid-19 tertinggi, 7 di antaranya atau 70 persen-nya adalah negara Eropa. Dua negara benua Asia, yakni China dan Iran, dan satunya lagi Amerika Serikat (benua Amerika).
Bagaimana dengan kasus Covid-19 atau jumlah kasus Virus Corona di Indonesia? Sampai kemarin, 4.557 orang terkonfirmasi positif Corona dan 399 orang di antaranya meninggal dunia.
Jumlah kasus Corona di Indonesia memang belum terlalu besar jika dibandingkan dengan China, Amerika, dan sejumlah negara Eropa, tetapi persentase kematian di Indonesia cukup tinggi, yakni 9 persen, di atas rata-rata dunia.
“Pada pemeriksaan hari ini bertambah 316 kasus, sehingga totalnya 4.557,” ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona COVID-19 Achmad Yurianto melalui konferensi pers di Gedung BNPB Jakarta Timur, Senin kemarin.
Sedangkan pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari Corona COVID-19 bertambah 21 orang. Sehingga jumlah akumulatifnya sebanyak 380 orang.
Untuk pasien meninggal dunia karena terinfeksi Corona covid-19 pada hari ini ada 26 orang. Dengan begitu, jumlah akumulatif keseluruhan sampai hari ini adalah 399 orang.
Menurut Yurianto, pasien yang meninggal dunia dikarenakan juga memiliki penyakit menahun bawaan dan rentang usianya di atas 50 tahun.
“Yang terpaksa meninggal sampai dengan hari ini ada 399 orang. Sebagiann besar yang meninggal ini usianya di atas 50 tahun. Mereka memiliki penyakit bawaan, misalnya tekanan darah tinggi yang sudah bertahun-tahun, diabetes atau kencing manis, penyakit paru-paru yang kronis, asma, bronkitis, dan TBC,” papar Yurianto (BB-DIP)