BERITABETA.COM, Jakarta  – Amerika Serikat (AS) masih menjadi episentrum dari serangan virus Corona (Covid-19) di dunia. Saat ini AS memiliki jumlah pasien Covid-19 tertinggi mencapai 744.000 orang lebih. Kematian akibat wabah Covid-19 di negeri yang dijuluki  Paman Sam ini, menurut penghitungan Reuters hingga Minggu (19/4/2020) sudah menembus angka 40.000 orang.

Angka kematian tersebut merupakan yang tertinggi di dunia, di mana selisih jumlah hampir dua kali lipat dari kematian di Italia.  Sementara kasus baru pada Sabtu (18/4/2020) meningkat sebanyak hampir 29.000, peningkatan paling rendah dalam tiga hari terakhir.

Data terbaru  hingga, Selasa (21/4/2020) pukul 06.30 Wita, jumlah kasus positif corona di negara ini mencapai 789.383 kasus. Selasa pagi ini, berdasarkan catatan worldometers, terdapat 24.747 kasus baru di negara ini.

New York masih menjadi episentrum penyebaran virus mematikan ini dengan 282.094 kasus. Di Kota New York, terdapat 4.879 kasus baru.

Sebelumnya, Amerika Serikat menghabiskan 38 hari, dari laporan pertama kematian pada 29 Februari, untuk mencapai jumlah kematian sebesar 10.000 pada 6 April.

Kejadian yang mencengangkan terjadi ketika jumlah orang yang meninggal meningkat dari 30.000 menjadi 40.00 dalam empat hari, termasuk kematian orang-orang di New York City yang tidak sempat diuji Covid-19, tetapi kemungkinan meninggal karena penyakit itu.

Secara global, jumlah kasus terinfeksi di seluruh dunia saat ini mencapai 2.475.356. Sedangkan jumlah pasien yang meninggal dunia sebanyak 170.069 dan pasien yang sembuh sebanyak 645.200.

Angka kematian di Amerika Serikat hingga pagi ini juga masih tergolong tinggi yakni, 1.728 kasus per pagi ini. Total pasien corona yang meninggal dunia di Amerika Serikat saat ini sebanyak 42.303 pasien.

Spanyol menjadi negara kedua dengan kasus terbanyak di dunia. Pagi ini, Spanyol mencatatkan jumlah kasus baru sebanyak 1.536. Sehingga total kasus infeksi di negara ini sebanyak 200.210 kasus dan jumlah kematian sebanyak 20.852. Pasien sembuh sebanyak 80.587 kasus.

Italia menempati urutan ketiga dengan jumlah kasus infeksi sebanyak 181.228. Total kematian sebanyak 24.114 kasus dan sembuh 48.877.

China yang menjadi episentrum awal penyakit ini, hanya mencatatkan 12 kasus baru pagi ini. Sehingga total infeksi sebanyak 82.747 dengan 4.632 kasus kematian.

Pendukung Presiden Unjuk Rasa

Sementara itu, sekitar 2.500 orang berunjuk rasa di Olympia, Negara Bagian Washington, Amerika Serikat, Minggu (19/4/2020).

Para pendukung Presiden Donald Trump ini memprotes aturan lockdown yang diterapkan pemerintah daerah untuk mencegah penyebaran virus corona.

Aksi ini merupakan salah satu protes terbesar terhadap pembatasan sosial di Amerika Serikat.

Dilansir Reuters, Senin (20/4/2020), ratusan orang berkumpul di tangga dekat gedung kapitol dan di sekitar air mancur. Mereka melanggar pedoman kesehatan negara bagian dan federal selama pandemi virus corona.

Keputusan Presiden Trump

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan segera menandatangani keputusan presiden untuk menghentikan sementara arus kedatangan warga asing ke negaranya di tengah wabah virus corona. Keputusan itu diambil saat AS tengah berupaya menghadapi wabah virus corona yang merebak, dan terus menelan korban jiwa.

“Akibat serangan dari musuh yang tidak terlihat dan untuk melindungi pekerjaan para penduduk Amerika Serikat, saya akan menandatangani surat keputusan presiden yang menghentikan imigrasi ke Amerika Serikat untuk sementara,” cuit Trump melalui akun Twitter, seperti dilansir CNN, Selasa (21/4/2020).

Meski demikian tidak dijelaskan bagaimana cara dan berapa lama waktu yang dibutuhkan Trump untuk menghentikan laju para pendatang tersebut. CNN menyatakan sudah meminta konfirmasi dari Gedung Putih terkait pernyataan Trump tersebut.

Apakah keputusan ini juga akan berpengaruh terhadap operasional perbatasan dan kebijakan terhadap para pendatang yang telah mengantongi Green Card untuk bisa bekerja di AS.

Beberapa waktu lalu Trump juga berjanji akan memperketat perbatasan selama berlangsungnya wabah virus corona.

Trump juga memutuskan memberi keleluasaan kepada para gubernur negara bagian untuk mengambil kebijakan apakah akan mengendurkan pembatasan kegiatan atau tidak, saat menghadapi wabah virus corona (BB-DIP)