BERITABETA.COM, Ambon – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku akhirnya merespon rekomendasi yang disampaikan DPRD Maluku terkait penutupan sementara pelabuhan Yos Sudarso Ambon. Penutupan pelabuhan hanya mengecualikan kapal-kapal pengangkut logistik.

Bagi calon penumpang yang sudah terlanjur memesan tiket untuk perjalanan keluar Ambon dengan menggunakan kapal Pelni tanggal 17 April, akan di-cansel.

Keputusan ini ditetapkan dalam rapat bersama yang melibatkan Pemprov Maluku melalui Tim Gugus Tugas Penangangan Covid-19,  DPRD, Dinas Kesehatan dan TNI-Polri, Rabu (15/4/2020).

Dalam rapat tersebut, terungkap sampai hari ini, terdapat hampir 10 ribu orang (penumpang) masuk ke wilayah Maluku dari luar Maluku. Arus penumpang ini mayoritasnya adalah mahasiswa dan warga daerah Maluku yang memilih kembali setelah mewabahnya Covid-19.

Pintu masuk utama ke Maluku adalah  Bandara Internasional Pattimura, Ambon dan  Pelabuhan Yos Sudarso. Pintu Bandara Internasional Pattimura merupakan arus masuk penumpang terbanyak. Mereka menumpangi tiga maskapai penerbangan.

Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury kepada wartawan usai pertemuan di Kantor DPRD menyatakan,   hasil rapat bersama ini telah disepakati bahwa akan diadakan pembatasan penumpang di pintu masuk pelabuhan selama 14 hari, kecuali logistik.

Lucky mengatakan, pihaknya tidak menggunakan istilah penutupan pelabuhan, karena masih dibuka untuk logistik.   Persetujuan pembatasan ini juga bicarakan dengan KSOP ASDP Pelni dan Dinas Perhubungan semuanya punya kesepakatan yang sama, harus dilakukan pembatasan untuk penumpang.

Untuk pelabuhan regional, kata Lucky, akan dikoordinasikan dengan pemerintah kabupaten/kota. Misalnya, untuk kapal feri dan kapal cepat. Langkah ini dilakukan karena, yang terdeteksi Covid-19 selama ini hanyalah orang yang datang dari luar daerah menggunakan kapal laut.

“Jadi kita sepakat untuk pembatasan penumpang 14 hari ini. Karena menurut Kadis Kesehatan yang terdeksi Covid-19 adalah Penumpang yang datang dari luar Maluku, jadi ini yang diantisipasi,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Harian Gugus Tugas Provinsi Maluku, Kasrul Selang mengatakan, untuk operasi kapal Pelni tanggal 17 April 2020 sudah dihentikan semua operasinya. Hanya kapal logistik.

“Jadi tiket penumpang yang sudah terlanjur dijual akan di cancel,” tegasnya.

Sedangkan untuk pintu masuk di Bandara Pattimura Ambon,  lanjut Kasrul,  masih dibuka seperti biasa. Hanya akan bagi penumpang yang datang akan diperketat pengawasan dengan dilakukan karantina.

”Bandara tetap dibuka, kita antisipasi, jangan sampai ada kebutuhan mendadak atau ada yang sakit bisa melalui pesawat. Hanya pelabuhan saja yang dilakukan pembatasan penumpang, terkecuali logistik,” tutupnya.

Dua Kapal Tersisa

Sementara informasi yang dihimpun beritabeta.com menyebutkan, hingga besok dan 17 April 2020, masih ada dua kapal Pelni masing-masing KM Dobonsolo dan KM Dorolonda akan tiba di pelabuhan Yos Soedarso Ambon.

“Kami masih ada lagi dua kunjungan kapal besar yaitu nanti 15 dan 17 April, KM Dobonsolo dan Dorolonda. Untuk penumpangnya sudah jauh sekali menurun,” kata Kepala PT Pelni Ambon Samto kepada awak media di posko Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Maluku, Senin (13/4/2020).

KM Dobonsolo, berangkat dari Jakarta, Senin 13 April , dengan mengangkut sebanyak angkut 50 orang. Harapannya, yang turun di Ambon, paling sekitar 100-150 orang maksimal. Sedangkan untuk Dorolonda, yang sekarang posisinya sudah mau masuk di Bau-bau, posisi penumpang yang akan turun di Ambon hanya 78 orang.

“Mudah-mudahan nanti tambah dari Bau-bau dan Namlea untuk Dorolonda tidak banyak agar kita juga tidak menambah beban lagi untuk Ambon. Artinya saudara kita yang ber-KTP Ambon yang diluar, sepertinya sudah mulai terangkut semua dan sudah pulang ke Ambon dan daerah lain bersama keluarga,” katanya.

Sedangkan kapal perintis diakui Samto, pihaknya memberangkatkan dua kapal KM Sabuk Nusantara (Sanus) 106 tujuan Tual-Elat nanti balik lagi ke Ambon penumpangnya tidak sampai 100 orang.

Serta Sanus 105 tujuan SBB dan Ternate dengan hampir 200 penumpang luar. Penumpang KTP Ambon tidak diijinkan keluar. Juga ditambah Sanus 87 tujuan Kupang via MBD yang penumpangnya tidak banyak (BB-DIO)