BERITABETA.COM, Ambon – “This is the real politic” (Inilah politik sesungguhnya). Seperti itulah yang tersaji di pertemuan para elite politik Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) akhir –akhir ini.

Mukti Keliobas (MK) yang dipastikan akan kembali tampil di Pilkada SBT mendatang terlihat kian mesra dalam sejumlah pertemuan dengan mantan rivalnya Abdullah Vanath (mantan Bupati SBT dua periode) itu. Apakah pertanda di Pilkada SBT yang akan dihelat mendatang tak ada lagi pasangan MUFAKAT?.  

Redaksi beritabeta.com mengendus sejumlah fakta baru yang bisa menyimpulkan, sesungguhnya Pilkada SBT 2020 mendatang akan ada formasi pasangan baru yang tampil memberi warna dengan berbaurnya dua gerbong besar yang selama ini berseteru di pentas politik lokal SBT itu.

Tercatat sudah dua kali Mukti Keliobas (MK) bertemu dengan AV dalam momen-moment serimonial. Meski tidak ada jaminan bahwa pertemuan keduanya itu akan berakhir dengan sebuah kesepakatan bersama untuk memulai koalisi menuju Pilkada nanti, namun kuatnya opini publik yang dihembuskan bahwa MK akan meminang Hj. Rohani Vanath (istri AV) semakin kuat mengemuka.

“Ya memang kita beretemu di Kota Masohi tapi ini hanya dalam rangka menghadiri hajatan kawinan yang kebetulan pengantinnya adalah keluarga ibu Hj. Rohani Vanath yang juga adalah pegawai di Pemkab SBT,”kata Agil Rumakat politisi Partai Golkar SBT yang dihubungi beritabeta.com, Sabtu sore (29/6/2019).

Chemistry MK dan RV seakan tak bisa dibendung. Bahkan hingga lintas kabupaten pun (Bula-Masohi), sejumlah unggahan foto di pesta perkawinan itu, seakan menunjukan aroma kemesraan dan MK telah menjatuhkan pilihannya untuk berkoalisi dengan RV.

Duduk berdampingan di sebuah pesta pernikahan yang berlangsung di Kota Masohi, Sabtu (29/6/2019)

Meski demikian, sejumlah sumber yang dihubungi media ini memilih untuk tidak memberikan keterangan dengan menyertakan indentitas, dengan alasan saat ini masih dalam upaya komunikasi politik.

“Jangan pakai nama saya, karena apa yang terjadi saat ini masih dalam tataran komunikasi politik. Intinya secara devacto memang terlihat demikian, tapi de jurenya belum ada,”tandas salah satu polisi dan sumber terpercaya yang enggan disebut namanya itu.

Lalu seperti apa posisi Fahri Husni Alkatiri (Wakil Bupati SBT) di Pilkada mendatang? Tidak bisa dipungkiri dengan  kondisi yang terjadi kekinian,  pastinya akan melahirkan komposisi “head to head” di Pilkada SBT mendatang.

Posisi Fahri memang tidak bisa dianggap remeh. Secara electoral, wajar jika Fahri memilih jalan berpisah dari koalisi MUFAKAT. Pasalnya, PKS sebagai partai asal Fahri  lebih unggul dibanding Partai Golkar yang mengusung MK. Ini terbukti dengan hasil Pileg April  2019 lalu yang menempatkan PKS sebagai pemenang di kabupaten berjuluk “Ita Wotu Nusa” itu.   

“PKS lebih menonjol soal electoral, karena mampu mengantarkan kadernya duduk di kursi pimpinan DPRD SBT dan juga mengirim wakilnya ke DPRD Maluku mewakili SBT. Jadi secara electoral posisi Fahri sangat diungtungkan,” kata sumber lain.

Mengamati perkembangan terkini, sepertinya pilihan pasangan Fahri lebih menguat bersanding dengan calon dari PDI-P, menyusul statemen yang disampaikan pengurus DPC PDI-P SBT pekan lalu,  tentang kesiapan partai besutan Megawati itu untuk tampil di Pilkada SBT dan mengambil posisi wakil bupati.

Sebelumnya, Wakil Ketua Bidang Ideologi, DPC PDI-P Kabupaten SBT, Azis Yanlua, SHI seperti diberitakan beritabeta.com, Rabu malam (26/6/2019) memastikan peluang PDI-P dalam Pilkada SBT cukup terbuka lebar, namun peluang ini juga terbatas, sebab hanya ada dua kemungkinan Ketua DPC PDI-P SBT Arobi Kelian  hanya dapat disandingkan dengan Fachri Husni Alkatiri dan satunya lagi adalah Hj. Rohani Vanath (Anggota DPR RI- Fraksi PKB) yang juga menguat dalam bursa pencalonan nanti.

Ditanyai terkait, peluang bergandengan dengan Mukti Keliobas sebagai calon incumbent, Azis menegaskan, kemungkinan tersebut sangat sulit terwujud, jika dilihat dari pendekatan kewilayaan kedua figur ini.

“Kita tidak bisa memungkiri bahwa Arobi dan Mukti Keliobas berasal dari dapil yang sama yakni Pulau Gorom, sehingga formasi ini sangat tidak mungkin diusung dengan melihat pendekatan itu,” tandas Azis.

“Yang lebih mungkin adalah berkoalisi dengan PKS dengan calonnya Fahri Husni Alkatiri dan juga Hj. Rohani Vanath, karena keduanya juga mewakili Dapil yang berbeda. Inilah pertimbangan politisnya yang kita lihat,” sambung Azis.

Dengan demikian, peluang RV bersanding dengan Arobi makin tertutup dan hanya dengan Fahri kemungkinan itu bisa terwujud. Dan ini memberi signal kuat bahwa Pilkada SBT mendatang akan ada formasi “head to head” yang cukup menarik perhatian publik SBT dan Maluku umumnya. (BB-DIO)