"Mereka menuduh bahwa proses TWK suatu proses diada-adakan karena di UU tidak ada rujukan pasal dan ayat tentang TWK. Ini orang-orang yang sebetulnya tidak saja tolol, tapi memang cara berpikir terbalik, otak-otak sungsang ini namanya," ujar Ngabalin.

Merusak Citra Presiden Jokowi

Secara terpisah, Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, menganggap apa yang dilakukan Ali Mochtar Ngabalin, merusak citra Presiden Joko Widodo yang santun. Ini terkait pernyataan Ngabalin yang menyebut otak sungsang ke Busyro Muqoddas.

Busyro adalah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kritikan Busyro adalah terkait kondisi KPK saat ini, yang menurutnya justru mati di era Presiden Jokowi.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sunanto, mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Ali Mochtar Ngabalin tersebut justru merusak citra Presiden Jokowi.

"Tambah ngegas akan memburuk keadaan dan citra Pak Jokowi yang santun karena kritik-kritik kan sah-sah saja tinggal dijawab dengan data lagi," kata pria yang akrab disapa Cak Nanto itu.

Sikap Ngabalin sebenarnya sempat menyinggung warga Muhammadiyah. Cak Nanto juga merasa, apa yang ucapkannya ke Busyro tersebut sudah menyalahi etika.

"Tapi mengatakan sungsang sudah berlebihan dan nggak beretika," katanya (BB-DIP)