BERITABETA.COM, Ambon –  Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah malah kini menjadi bumerang dan menimbulkan korban bagi penerima manfaat.  

Hal ini terjadi di Kecamatan Babar Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku.

Puluhan siswa di SMP Negeri I Tepa, terpaksa dilarikan ke rumah sakit, karena mengalami keracunan, diduga  usai mengonsumsi menu dari Program MBG yang disediakan dari program Dapur Sehat.

Informasi keracunan para siswa ini beredar luas di media sosial. Pertama kali diunggah akun Facebook Jos Untajana.

Dalam postingannya, ia merasa iba atas peristiwa yang menimpa puluhan murid itu.

“Kasihan anak-anak SMPN 1 Pulau Pulau Babar sebanyak 40 siswa keracunan makanan gratis. Terkait hal ini, maka perlu adanya pengawasan yang komprehensif terhadap prosesnya,”kata Jos Untajana dalam postingannya yang mendapat banyak tanggapan dari netizen.

Akun Jos Untajana juga memposting empat foto sebagai bukti dugaan siswa keracunan. 

Foto yang diunggah, diduga di salah satu rumah sakit. Kasus keracunan massal ini dipastikan akan menjadi sorotan tajam terhadap proses Dapur Sehat di Babar Barat. 

Publik menunggu evaluasi transparan, agar program bergizi tidak justru berbalik menjadi ancaman kesehatan.

Insiden keracunan massal ini diketahui terjadi pada Kamis 11 September 2025. Informasi yang dihimpun media menyebutkan  para siswa mengeluhkan gejala mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah menyantap MBG yang disediakan dapur sehat. 

Keracunan diduga berasal dari ikan tuna yang disajikan dalam menu MBG. Bahkan sehari sebelumnya, seorang siswa SD juga sempat mengeluhkan makanan yang disajikan. 

DPRD Maluku Minta Dievaluasi

Menanggapi kejadian ini, anggota DPRD Maluku, Yan Zamora Noach meminta agar pihak pengelola MBG segera dievaluasi secara menyeluruh. Ia menilai kejadian tersebut tidak bisa dianggap sepele, mengingat menyangkut keselamatan anak-anak di lingkungan pendidikan. 

"Pengelola harus benar-benar dicek ulang, begitu juga tenaga gizi yang terlibat. Jika terbukti lalai, maka perlu ada tindakan tegas dari pihak berwenang," kata Yan Noach di Ambon. 

Wakil rakyat dari Dapil MBD itu menyatakan, program yang sejatinya bertujuan meningkatkan kesehatan dan konsentrasi belajar siswa tidak boleh berubah menjadi ancaman bagi keselamatan siswa.

"Kalau dibiarkan, ini bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap program MBG,” ujarnya

Ia juga mengingatkan agar kejadian ini segera dijadikan bahan evaluasi menyeluruh. Artinya, harus ada pengawasan ketat setiap hari, jangan sampai ada bahan basi atau tidak layak konsumsi yang lolos.

Ia menegaskan, keselamatan siswa adalah prioritas utama.

“Ingat, anak-anak ini adalah generasi penerus. Jangan sampai mereka jadi korban hanya karena kelalaian pengelola," ucapnya

Yan mendesak pemerintah melalui dinas pendidikan dan dinas kesehatan mengecek kualitas makanan yang disajikan dalam program ini. 

"Kejadian seperti ini jangan sampai terulang lagi, sebab bukan hanya menyangkut keselamatan siswa, tetapi juga nama baik Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi Maluku," tegas Noach (*)

Editor : Redaksi